Senin, 11 Mei 2009

Fw: informasi mengenai green school

GREEN SCHOOL di Bali

Ini ada informasi mengenai sekolah hijau di Bali:
Minggu 6 April sore yang mendung saya menelusuri jalan menuju Sangeh untuk
melihat Green School yang digagas oleh John Hardy, seorang desainer dan
pengusaha jewelry yang sukses. "The school is the brainchild of John and
Cynthia Hardy who wanted to make a lasting gift to the people of Bali" itu
kalimat terakhir yang menerangkan Green School di Wikipedia. Green School
at Kul-kul Campus begitu namanya, berada di desa Sibang Kaja, sekitar 30 km
dari pusat kota Denpasar. Memasuki areanya kita telah diberi suasana segar
alam pedesaan dengan beragam bangunan dari bambu di beberapa area. Semua
petugas baik security maupun petugas registrasi menyapa ramah tiap orang
yang baru datang. Hari itu adalah hari "Open House" bagi sekolah ini. Yang
datang 80% adalah ekspatriat dan orang asing yang berencana menyekolahkan
anaknya di Green School tersebut. Dan mereka yang hadir dikelompokkan
menurut grade sekolah yang akan diikuti oleh anak-anaknya, setiap kelompok
dipimpin oleh seorang pemandu yang merupakan tenaga pengajar di sekolah
itu.
Tour pun dimulai, pemandu menerangkan tiap detail dengan fasih pada setiap
bagian sekolah seluas 6 hektar ini. Fasilitas sekolah sangat lengkap mulai
dari kelas, perpustakaan, media center, arena olahraga dan yang membedakan
adalah adanya learning village yaitu fasilitas dimana siswa dapat melihat ,
belajar dan menjadi bagian wirausaha kerajinan dan usaha kecil lainnya
termasuk pengolahan coklat organic. Di Green School ini dikembangkan juga
organic premaculture yang menjadi bagian dari kurikulumnya. Belum lagi
tenaga listriknya akan digerakan oleh bio gas dan innovative hydro-power
vortex generator. Sirkulasi udara pada beberapa bangunan bambu di area
Green School menggunakan pengaturan angin memalui terowongan tanah.
tersedia juga laboratorium alam berupa kolam tempat budidaya udang juga
peternakan. Arsitektur bangunan bambu yang unik dan khas mendominasi tiap
fasilitas termasuk sebuah jembatan yang menghubungkan area sekolah yang
luas dimana dibawahnya mengalir sungai Ayung.
Wah, mengikuti tour hingga akhir benar-benar sangat melelahkan, tapi demi
membayangkan bagaimana sekolah ini digagas dan direalisasikan seperti ini
menjadikan lelah tak terasa. Benar-benar puas dan inspiring. Apalagi kita
disuguhi air kunir yang segar setelahnya
Sekolah Hijau ini memang mengadopsi banyak konsep hijau dalam
operasionalnya, lebih dari itu, mereka memang bercita-cita mencetak manusia
yang mampu secara lengkap memiliki bekal dalam menjalani kehidupan. Sekolah
yang digagas oleh kelompok internasional dengan background pendidik,
environmentalis dan pebisnis ini ingin mengkombinasikan keahliannya untuk
mencetak pelajar yang menjadi inspired thinkers, creative problem solvers,
mengerti tentang berbagai hal dalam kehidupan, dan mampu menjadi pemimpin
di dunia yang selalu berubah dan menantang ini. Pendeknya, mereka-para
pelajar-akan tahu segala hal dari organic gardening hingga mendesain
website, dari menjalankan bisnis kecil hingga menekan emisi karbon, menjadi
orang yang membanggakan dan dapat dipercaya mengelola kehidupan dengan
lebih baik di dunia yang semakin kompleks ini. Wiiiih, panjang dan mulia
sekali ya cita-citanya ini. Buat orang tua yang "berada", tawaran ini serta
merta menjadi "jawaban" bagi pendidikan untuk anak-anaknya tercinta. Orang
tua mencari uang kesono kemari banting tulang buat kemajuan dan kebahagiaan
anaknya bukan? Dan sudah dipastikan juga bahwa Green School akan menjadi
sekolah elit yang hanya dapat dijangkau oleh mereka yang berduit saja atau
yang sudah prioritas dalam hidupnya yang tertier menjadi sekunder. Orang
tua mana yang mampu menyiapkan uang untuk registrasi $ 500, Uang bangunan
tahunan $ 950 dan buat grade I-VI uang sekolahnya setahun $ 7.950. Itulah
investasi yang diperlukan untuk jadi "hebat".
Memang itu semua tidak menjamin. Namun memperbandingkannya dengan sistem
pendidikan dasar yang ada di indonesia (yang masih banyak kurangnya
ditinjau dari beberapa aspek mendasar), maka Green School ini sebuah
formula yang baik. Tapi sedikit catatan selain biaya yang sangat mahal
biasanya sekolah khusus (internasional) minim mengakomodasi hal yang
substansi dalam pendidikan dan kehidupan bermasyarakat yaitu pendidikan
budi pekerti. Tak heran banyak anak-anak yang pinter tapi kelihatan arogan
dan tidak paham sopan santun.
Di sisi yang lain seharusnya keberadaan Green School menginspirasi
pemerintah dan swasta membuat sekolah yang mirip namun lebih affordable
dalam biaya. Saya pasti 'ikut satu' buat anak saya !.

__._,_.___


"Tindak kekerasan adalah bentuk lain dari kemalasan. Ia digunakan oleh
orang-orang yang tidak mau bergumul dengan karunia akalnya. Mereka enggan
menempa diri dengan belajar, menganalisis persoalan secara cermat,
berargumen, apalagi berdialog." (Prof. Dr. Khaled Abou El Fadl)

Tidak ada komentar: