KECERDASAN SPIRITUAL
Harry bekerja di sebuah perusahaan otomotif sebagai seorang buruh. Tugasnya
memasang dan mengencangkan baut pada jok pengemudi mobil. Itulah tugas rutin
yang sudah dikerjakannya selama hampir sepuluh tahun. Karena pendidikannya
setingkat SLTP, maka sulit baginya untuk meraih posisi puncak. Waktu Harry
ditanya, bukankah itu merupakan pekerjaan yang membosankan, ia menjawab
dengan tersenyum, "Bukankah ini suatu pekerjaan mulia, saya telah
menyelamatkan ribuan orang yang mengemudikan mobil-mobil mereka, saya
mengencangkan baut kursi pengemudi kuat-kuat, sehingga mereka semua selamat dan keluarga mereka juga selamat. Termasuk kursi mobil yang Anda duduki itu".
Suatu hari lain, Harry ditanya: "Mengapa Anda tidak melakukan mogok kerja
seperti yang lain untuk menuntut kenaikan upah, dan nampaknya saat ini
bahkan anda bekerja semakin giat saja?" Ia menjawab sambil tersenyum: "Saya
memang senang dengan kenaikan upah itu, seperti teman-teman yang lain,
tetapi saya memahami keadaan ekonomi yang sulit sehingga perusahaan saya
mengalami kesulitan keuangan, saya memahami pemimpin perusahaan yang juga
tentu sedang dalam kesulitan dan mungkin juga terancam kena pemotongan gaji
seperti saya. Jadi kalau saya mogok kerja, itu hanya menambah kesulitan
mereka". Lalu ia melanjutkan: "Saya bekerja dengan prinsip 'memberi', bukan
hanya untuk perusahaan tetapi untuk ibadah saya"
Sekitar lima tahun kemudian, Harry telah menjadi seorang pengusaha otomotif
yang ternama.
Kecerdasan spiritual, berarti hidup dengan penghayatan nilai rohani. Ia
melakukan ibadah rohani, tetapi juga ibadah sosial-kehidupan.
Sumber : Internet.