Jumat, 26 September 2008

Re: [Alumni-PIKA] Selamat idul fitri!!!!

Saya juga mau off dulu. Tanggal 6 Oktober baru "on line" lagi.
 
"Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan Bathin" bagi yang merayakan.
 
Salam,
PDS
----- Original Message -----
Sent: Thursday, September 25, 2008 1:17 PM
Subject: [Alumni-PIKA] Selamat idul fitri!!!!

Berhubung hari ini terakhir Kerja!!!

Saya Ucapkan bagi yang merayakan :

"Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan
Bathin"


Salam hangat!!
Thomas.
 

Kamis, 25 September 2008

Fw: [Alumni-PIKA] kayu mangga, durian...........

Jangan pesimis ! Umumnya petani buah-buahan tahu mana yang lebih menguntungkan. Setahun sebelum menebang pohon, petani sudah omong sama pohon itu : "Hai pohon mangga, kalau tahun ini kamu tidak berbuah tahun depan kamu kujadikan mebel". Dan biasanya pohon mangga itu lalu berbuah lebat, takut ditebang he.he..he...
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, September 23, 2008 1:42 PM
Subject: Re: [Alumni-PIKA] kayu mangga, durian...........

Iya neh. Mana yg ditebang pohon2 yg buah2annya enak semua. Terutama Durian.....

Lama2 buah2an semua ndak tumbuh dipohon lagi tapi semua serba tumbuhnya dicangkok kecil2 spt bonsai.

Kalo pohon semangka, melon, anggur, blewah bisa dipake, mungkin juga disikat juga kali.
 
Frans XXIV

----- Original Message ----
From: kalemas <kalemas@indo.net.id>
To: Alumni-PIKA@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 23, 2008 1:31:32 PM
Subject: [Alumni-PIKA] kayu mangga, durian...........

Kalau aku bayangkan... ......... .......
Buah-buahan di Indonesia bakal banyak yang import, karena pohonnya ditebang buat mebel.
Sementara ini memang katanya yang ditebang adalah pohon yang tidak produktif, tapi siapa yang menjamin kalau permintaan banyak akhirnya yang masih produktif disikat juga.
mungkin harus kita pikirkan alternatif pohon lain ya.....
 
Salam, EP.   

__._,_.___

Kunjungi Website Alumni PIKA :  http://www.alumni-pika.blogspot.com/
===========================================================================
Rekomendasikan milis ini kepada rekan-rekan Alumni-PIKA yang lain, supaya mereka ikut meramaikan bursa informasi seputar Alumni-PIKA.
===========================================================================




Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

__________ NOD32 3458 (20080921) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com

Fw: [PDS Post] Fw: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

Coba dari dulu kita sudah hemat kayu jati seperti Ius, pasti harganya tidak akan semahal sekarang.
Salut untuk keberanian Ius menggunakan kayu bukan jati.
 
Salam,
PDS
----- Original Message -----
From: budi haryo
Sent: Tuesday, September 23, 2008 12:15 PM
Subject: Re: [PDS Post] Fw: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

Salam sukses juga buat Pak Rus, dan buat semuanya yang pantang mundur.

Pada awalnya saya ragu, bimbang, bingung sebelum saya berkecimpung dalam kayu mangga. Karena sebelumnya juga, saya takut akan terkena serangga dan jamur. Tapi saya yakin dengan kayu mangga ini, adalah kayu yang tepat untuk saya propose ke buyer, yaitu ke Spain.

Dulu produk kita totaly Jati, namun mereka sudah tidak kuat lagi dengan harga jati di Indonesia, Mereka menyarankan untuk menggunakan kayu alternatif. Saya berpikir Hanya kayu manggalah harganya yang kompetitif dibanding duren, nangka, mindi, ataupun sungkai, Kalo kayu jengkol saya rasa susah didapat. Namun buyer juga masih ingin adanya kesan jati. Kemudian saya ada ide untuk kombinasi antara kayu jati dan mangga.  Kayu jati untuk struktur, konstruksi, pintu, muka laci dan Table top. kayu mangga untuk panel, ppn tengah, dalam laci dan tundan. Dan Buyer OK.

Sampai 3 tahun terakhir ini masih berjalan proyek kayu mangga tersebut, dan beruntung juga ketemu dengan buyer yang ndk terlalu rewel, jadi ada blue stain dikit aja mereka no problem, karena toh nantinya setelah difinishing juga tidak akan terlihat. Tapi untuk serangga kita sangat hati2 dan sampai sekarangpun tidak pernah ada komplain mengenai bubuk..

Antisipasi terkena serangan serangga tersebut adalah seringnya pemberian treatment untuk membunuh serangga tersebut. dengan di poles dengan lentrex campur dengan air untuk semua produk sebelum di amplas, disuntik lubang bekas serangga tersebut apabila keluar bubuk, disuntik dari semua arah dari atas, bawah, samping kiri dan kanan. dan yang paling ampuh dengan di celup.

SeTiap divisi akan melaporkan jika adanya cocor apalagi bubuk.. dari 500 barang paling 1 atau 2 yang kena, itu aja barang dari subkon / suplier dan langsung dikarantina, kalo dari produksi sendiri tidak ada sama sekali, karena langkah preventif kita yang cukup ketat..

Demikian pengalaman dari saya. Saya terus berusaha menggunakan kayu-kayu alternatif selain jati, mulai dengan mangga, kelapa, kedepan mencoba mindi .. dan tidak menutup kemungkinan untuk kayu2 yang lain pada akhirnya..

dilampiran adalah sekilas foto hasil produk kita yang di abadikan dibrosur buyer.. Thank You Carlos(My buyer)
Semoga dengan penjelasan dan photo ini membangkitkan semangat untuk mereka yang hampir putus asa menggunakan kayu mangga.

Thank you and GBU ALL
IUS LPDI-III



----- Original Message ----
From: "Alb. Rushardiono, SE. MM." <rushardiono@igi-alliance.com>
To: Alumni-PIKA@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 23, 2008 7:13:34 AM
Subject: RE: [PDS Post] Fw: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

Terima kasih Sdr Ius. Saya sedang mendapat pertanyaan dari korban serangan serangga pada kayu mangga. Apakah menurut Anda, masihkah mempertahankan kayu mangga untuk membuat  produk mebel. Kalau ya, ternyata mengalami serangan serangga tsb. Bila tidak lagi, kayu apa yang bisa menggantikannya. Tentang hasil foto, memang tidak sempurna. Karena kemampuan focus camera terbatas, sehingga yang terlihat jelas hany alat ukur/penggarisnya. Sedangkan serangga nya tidak jelas. Atau tukang fotonya yang kurang bisa setel fokus. Tetapi apapun hasilnya saya menguycapkan terima kasih atas perhatian Anda.

 

Kalau ada informasi baru, silakan masuk lagi.

 

Salam sukses,

A.Rushardiono

 


From: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com [mailto: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com ] On Behalf Of budi haryo
Sent: Frid
ay, September 19, 2008 1:04 PM
To: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com
Subject: Re: [PDS Post] Fw: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

 

Thank you Pak cahya atas infonya, Selamat bertugas di MANILA semoga sukses.
Saya tunggu info selanjutnya. .

Nuwun sewu Yang PDS, saya mau tanya gimana caranya tanem mindi, jarak antar tanaman 1 dgn yg lain brp meter yang?
bibitnya cari dmn? harga bibit brp? bisa mulai dipanen /ditebang umur berapa yang? kira2 klo invest ini menguntungkan ndk?
makasih...

Buat Pak Rush salam dari kru LPDI angk III.
Cara mencegah serangan serangga dengan proses pengeringan aja masih tetap bisa kena serangga pak, karena tidak ada treatment atau zat kimia yang membunuh telur atau serangga itu sendiri, k'lo dari pengalaman saya, setelah di sawmill setiap papan langsung di poles treatment anti jamur ( borax ) dan anti serangga ( lentrex ) dan langsung masuk KD. Jgn dibiarkan diluar (blm KD) terlalu lama. Dan misi pencegahan ndk cuman berhenti sampai keluar dari oven. Setelah jadi product, kita kasih treatment anti jamur dan anti serangga lagi.

Berikut saya lampirkan photo serangga buat pak Rush, kalo mau buat koleksi (maaf photonya msh amatiran).
terlampir juga photo lubang-lubang trocoh (boso jowo)

OK. thx for all.
GBU
IUS LPDI-III

 

----- Original Message ----
From: Cahya Pancara Tirtodarma <cahya_pancara@ yahoo.com>
To: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com
Sent: Friday, September 19, 2008 10:49:01 AM
Subject: Re: [PDS Post] Fw: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

Halo Ius, sory baru bales sekarang untuk market kebanyakan kita masuk di eropa, utk amerika mereka kok keliatannya lbh suka mahoni utk asia tdk masalah. MC normal 8 - 12 % KD selama 10 hari. Utk dapatnya, selama ini kita ambil dari Jawa Timur dan sekitarnya.
Kita tdk ambil log selama ini kita ambil dalam bentuk sawn timber lbh praktis.
Untuk keterangan lbh lanjut mungkin setelah tanggal 22 ini baru bs dilanjut krn sekarang saya lagi berada di Manila , ( harga, suplier dsb )
o ya utk bluestain yg penting jgn terlalu lama diluar ( blm KD ) tanpa di stik.
THX, GBU

Cahya  XX

 

----- Original Message ----
From: budi haryo <budiharyo@yahoo. com>
To: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com
Sent: Thursday, September 18, 2008 11:11:16 AM
Subject: Re: [PDS Post] Fw: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

Selamat siang Pak cahya,

Perkenalkan saya IUS, LPDI III.

Saya sebenarnya sudah lama ingin menggunakan kayu mindi untuk pembuatan furniture indoor kami pak CAHYA.
Dan dari dulu juga saya ingin develop new design dengan kayu mindi.
namun saya masih membutuhkan sedikit informasi yang ingin saya tanyakan ke Pak CAHYA.

Apakah kayu ini diterima di pasaran International? ASIA, EROPA atau AMERICA ?
Trus MC yang mereka Require itu berapa?
Jika masuk KD berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai MC yang diinginkan buyer?
Ada treatment khusus untuk menghindari bluestain ndk pak?
Dimana saya bisa mendapatkan suplier kayu MINDI ini Pak Cahya?
Harga /m3nya brp? ( log / papan )

Terima kasih sebelum dan sesudahnya.
GBU
IUS LPDI-III

 

----- Original Message ----
From: Cahya Pancara Tirtodarma <cahya_pancara@ yahoo.com>
To: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com
Sent: Thursday, September 18, 2008 10:37:09 AM
Subject: Re: [PDS Post] Fw: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

Untuk sharing saja, penggunaan kayu mindi saya rasa memang lbh cocok utk interior dan relatif mudah didapat di jawa dan harga masih kompetitif sekitar 2 juta kering sawn timber.
Di tempat aku kerja mayoritas pake mindi dan ini sdh berjalan lama pak, untuk ketahanan dari totor relatif kuat ttp hati2 terhadap bluestain.
Mindi termasuk kayu medium, densiti masih dibawah mahoni kw1 but utk mahoni jabar kurang lbh sama.
Corak serat bagus look like teak, dan hampir tdk ditemukan dlm proses finishingnya.
GBU

Cahya  -  XX

 

----- Original Message ----
From: PDS - Alumni PIKA <pdsarwono@gmail. com>
To: alumni-pika@ yahoogroups. com
Sent: Wednesday, September 17, 2008 8:32:02 AM
Subject: [PDS Post] Fw: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

----- Original Message -----

Sent: Wednesday, September 17, 2008 8:19 AM

Subject: RE: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

 

Selamat Pagi  Yang PDS,

Saya jadi membuka lagi halaman email tentang kayu mangga. Ada seseorang yang
tanya saya tentang sukaduka pakai kayu mangga sebagai behan mebel.
Sepengetahuan saya kayu mangga mudah diserang rayap/serangga. Apakah Eyang
PDS dan di antara teman-teman lain ada artikel atau gambar kerusakan pada
kayu mangga yang diserang serangga/rayap? Bagaimana cara mencegah serangan
serangga? Apakah dengan proses pengeringan sudah efektif? Berapa MC nya ?
Kalau dengan bahan pengawet, jenis apa? Apakah dengan proses pengastean
tersebut juga sudah efektif? Bagaimana dengan kayu durian, apakah ada kasus
yang sama? Bila tidak keberatan bantu saya, agar mempunyai referensi yang
cukup untuk bisa menjawab. Terimakasih.

Salam sukses,
Cak Rush
 
-----Original Message-----
From: Paulus DS. [mailto:paulus. ds@sumalindo. com]
Sent: Tuesday, January 23, 2007 9:40 AM
To: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com
Subject: Re: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

Dear all,
Daripada menggunakan kayu mangga, ada alternatif kayu lain yang lebih bagus
yaitu kayu MINDI. Berikut saya sertakan diskripsinya. Bagi Alumni PIKA yang
punya kebun silahkan mencoba menanam mindi.

Salam,
PDS

----- Original Message -----
From: "dave joe" <kelinci1976@ yahoo.com>
To: <Alumni-PIKA@ yahoogroups. com>
Sent: Tuesday, January 23, 2007 8:10 AM
Subject: Re: Hal: Fwd: Hal: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga


Chandra,
ati-ati nganggo kayu mangga, resiko ono kutu.
Aku pernah nganggo tapi saiki wis ora meneh.
WASPADA.

DJ






__________ NOD32 3446 (20080916) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset. com



--
Posting oleh PDS - Alumni PIKA ke PDS Post pada 9/16/2008 07:37:00 PM

 

 

 

 


__._,_.___

Kunjungi Website Alumni PIKA :  http://www.alumni-pika.blogspot.com/
===========================================================================
Rekomendasikan milis ini kepada rekan-rekan Alumni-PIKA yang lain, supaya mereka ikut meramaikan bursa informasi seputar Alumni-PIKA.
===========================================================================




Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

__________ NOD32 3458 (20080921) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com

Senin, 22 September 2008

Kayu Durian

Komersial 1 - 1

 

KELOMPOK JENIS MERANTI/KELOMPOK KOMERSIAL SATU (1)

No

Nama Perdagangan

 

Nama Daerah

 

Nama Botanis

 

Penyebaran

 

Kegunaan

1.

Agathis

 

Damar sigi, kayu sigi (Sumatera); damar, kidamar (Jawa); bindang, damar bindang, damar pilau (Kalimantan); dama, damar kapas, damar wana, hulu sinua (Sulawesi); damar puti, damar raja, koano, kolano (Maluku); damar putih, damar papeda, kesi, kosima (Irja)

 

Agathis sp

 

Sumatera Barat, Sumatera Utara, seluruh Kalimantan, Jawa Sulawesi, Maluku, Irian Jaya.

 

Kayu agatis dapat dipakai untuk membuat kotak dan tangkai korek api, potlot, mebel, peti pengepak, alat ukur dan gambar, venir dan kayu lapis, pulp. Dapat juga dipakai sebagai kayu perumahan.

2.

Balau

 

Damar laut, kedawang, semantok, singkawang (Sumatera); anggelam, balau, bangkirai tanduk, kayu batu, pelepek, tekam (Kalimantan); dama dere, hulo dere, pooti (Sulawesi).

 

Shorea spp;

Parashorea spp;

 

 

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan (Palembang), Jambi, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara

 

Karena kekuatan dan keawetannya yang tinggi, kayu balau dipergunakan untuk konstruksi berat, terutama jika berhubungan dengan keadaan yang lembab dan berhubungan dengan tanah. Jenis kayu ini antara lain dipergunakan untuk jembatan, bantalan,tiang listrik, lantai, bangunan maritim, perkapalan (antara lain untuk kemudi, pendayung, tiang layar, lunas dan gading-gading), perumahan, karoseri, batang cikar, sumbu gilingan, bahkan dipergunakan juga untuk membuat tong atau jenis wadah lainnya.

3.

Balau Merah

 

Balau laut, Batu tuyang, damar laut merah, putang, lempung abang

 

Shorea spp

 

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan (Palembang), Jambi, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara

 

Karena kekuatan dan keawetannya yang tinggi, kayu balau dipergunakan untuk konstruksi berat, terutama jika berhubungan dengan keadaan yang lembab dan berhubungan dengan tanah. Jenis kayu ini antara lain dipergunakan untuk jembatan, bantalan,tiang listrik, lantai, bangunan maritim, perkapalan (antara lain untuk kemudi, pendayung, tiang layar, lunas dan gading-gading), perumahan, karoseri, batang cikar, sumbu gilingan, bahkan dipergunakan juga untuk membuat tong atau jenis wadah lainnya.

4.

Bangkirai

 

Benuas, Balau mata kucing, Hulo dereh, Kerangan, Puguh, Jangkang putih

 

Shorea laevis Ridl ; Shorea laevifolia Endert; Hopea spp; Shorea kunstleri

 

Seluruh Kalimantan

 

Karena kekuatan dan keawetan yang tinggi, kayu bangkirai dipergunakan untuk konstruksi berat dibawah atap maupun ditempat terbuka, antara lain untuk bangunan jembatan, bantalan, tiang listrik, lantai, bangunan maritim, perkapalan, karoseri dan perumahan.

5.

Damar

 

Damar

 

Araucaria spp

 

Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Irian Jaya

 

Kayu diklasifikasikan agak kuat namun tidak awet dan tidak tahan terhadap pembusukan. Kayunya terutama digunakan untuk korek api, perabot rumah tangga, vinir bermutu baik, kayu lapis dan pulp. Bagian dalam kulit kayu mengeluarkan resin bening (kopal), yang merupakan bagian penting dalam pembuatan pelitur dan dahulu digunakan dalam pembuatan minyak pelapis lantai dan dapur yang dapat dibersihkan dengan dicuci

6.

Durian

 

Derian, deureuyan, duriat, tarutung, turian (Sumatera); dian, dhuian, jatu, lampun (Kalimantan); ambetan, duren, durian, kadu (Jawa); dulian, dulianga, duriang, duwuan, hoian, lurian, madue (Sulawesi); dulen, durene, rulen, tureno (Maluku).

 

Durio carinatus Mast; Durio spp; Coelostegia spp

 

Seluruh Indonesia

 

Kayu durian dapat digunakan untuk konstruksi ringan setelah diawetkan. Selain daripada itu baik juga untuk peti, kotak cerutu, kayu lapis, kelom dan mebel murah.

Mebel kayu Durian

Yang Rush, saya cari info mengenai kayu durian, tetapi dapatnya baru ini. (PDS)

 

Bahan Baku Mahal, Perajin Mebel Pilih Kayu Durian

KLATEN (Jogolsemar): Akibat harganya makin tak terjangkau dan sulit didapat, sejumlah pengusaha mebel terpaksa mencampur bahan baku utama pembuatan furnitur jenis kayu mahoni dengan kayu durian.
Salah satu pengusaha mebel dari Dusun Mayungan Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Sularto, mengaku terpaksa mencampur bahan baku furnitur dengan kayu biasa. Hal ini dilakukan karena supplier mebel tidak mau menaikkan harga beli.
"Baru saja kami mendapat informasi dari pembeli di Yogyakarta, dia adalah pengekspor mebel. Mereka bilang tidak mau menaikkan harga beli dari tempat kami," kata Sularto saat ditemui wartawan di rumahnya.
Lebih lanjut Sularto mengatakan pihak supplier memberi alternatif kepadanya dan pemasok mebel lain untuk mencampur bahan baku utama dengan kayu jenis berbeda. "Dikhawatirkan jika harga dinaikkan, pelanggannya akan kabur, maka kami disarankan untuk mencampur bahan baku. Kalau biasanya keseluruhan mebel dari kayu mahoni, bisa dicampur dengan kayu jenis lain yang harganya lebih terjangkau, seperti kayu durian," urainya.
Meski demikian, jelas Sularto, baik kayu durian ataupun kayu mangga semakin sulit didapat lantaran telah dijual ke produksi kayu lapis di Karangwuni. "Persediaan dari Perhutani semakin menipis untuk kayu jati dan kayu-kayu lainnya, dan harganya sekarang sudah naik cukup tinggi. Sementara, untuk kayu buah-buahan, seperti durian maupun mangga sudah masuk ke kayu lapis di Karangwuni," ujarnya.
Naik
Tak hanya bahan baku utama, bahan lain yang digunakan untuk membuat mebel juga naik. "Hampir semua bahan pendukung lain juga ikut naik, seperti spiritus, plitur dan lain-lain. Oleh karena itu, pengusaha seperti kami jika tidak mendapat perhatian dari pemerintah akan semakin tergusur. Sekarang saja di Desa ini yang tadinya ada sekitar 35 pengusaha mebel, sekarang tinggal 9 pengusaha. Padahal, tiap pengusaha itu paling tidak bisa mempekerjakan sekitar 16 orang," katanya.
Kondisi serupa juga dialami perajin mebel di pinggiran Jalan Merbabu Klaten, Abdullah (54). Saat ditemui, Minggu (18/5), Abdullah mengaku tidak berani menaikkan harga jual furniture, kendati harga bahan baku dan bahan pendukung lain makin mahal.
"Harga bahan baku untuk meja-meja di sini menggunakan kayu akasia, sekarang harganya sudah naik sekitar 50%, tadinya Rp 500.000 per kubik, sekarang menjadi Rp 800.000 per kubik. Kami belum menaikkan harga karena pembeli saja sedang sepi. Kalau tetap dinaikkan, takutnya mereka kabur," tandasnya. (ara)

Jumat, 19 September 2008

Kayu Mindi

Halo Ius, ini info mengenai kayu mindi. Saya juga pengin mencoba menanam tetapi belum tahu cara mendapatkan bibitnya. Mungkin ada rekan-rekan yang punya info mohon dikirim ke milis.
 
Salam,
PDS

Pengalaman Dr. Zainal Gani dengan Mindi

Pengalaman Dr. Zainal Gani dengan VCO & Mindi

 

ADA yang menilai unik tentang kepribadian dokter Zainal Gani. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, tahun 1978 ini tidak pernah membuka praktik pribadi. Ia malah menekuni dunia pertanian dan obat-obatan tradisional. Lalu, ia memproduksi obat-obat
tradisional dan makanan sehat alami dengan merek Herba Bagoes. Saat ini produk andalannya adalah Virgin Coconut Oil (VCO). Dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan nama menggelitik : minyak perawan.


PEMINAT Virgin Coconut Oil (VCO) ternyata cukup banyak. Herba Bagoes tiap harinya memproduksi sekitar 20 liter per hari, atau 500 liter lebih setiap bulannya. Pasarnya ternyata bukan hanya Malang, tetapi juga Jakarta, Semarang, Bandung, Bali, dan lain-lain. Untuk luar
Jawa kurang lancar karena maskapai penerbangan tidak mau mengangkut kargo cair, tutur dokter yang kelahiran Banyuwangi tahun 1946 itu.


Karena banyaknya peminat, ia juga mengadakan kursus singkat tentang cara memproduksi VCO yang benar dan bagus. Angkatan pertama sudah selesai, diikuti lima orang. Untuk angkatan kedua sudah ada yang mendaftar sebanyak 20 orang, ujarnya dalam perbincangan 24 Juni lalu. Pesertanya dari Jawa maupun luar Jawa, antara lain Riau, Kalimantan, Bali, dan Pulau Rote.


Kursus dilaksanakan dalam dua hari, biayanya Rp 950.000 per orang, termasuk biaya menginap di hotel. Setelah kursus selesai, dijamin peserta bisa memproduksi VCO, kata Gani, yang juga membuka Kafe Obat Tradisional di rumah barunya, kawasan Sudimoro Blimbing, Malang, Jawa Timur. Rumah ini hasil dari usaha obat-obatan tradisional, katanya.


TENTANG manfaat VCO, menurut dokter Zainal Gani, sudah banyak ahli yang tidak meragukan. Bahkan di Indonesia, khususnya Jawa, para orangtua kita dulu sudah mengenalnya meskipun tidak dijelaskan secara ilmiah. Misalnya manfaat minyak kelapa (klentik) untuk orang hamil. Sekarang bisa dijelaskan bahwa kelapa mengandung asam lemak jenuh rantai sedang (medium chain fatty acids), disingkat MCFA. Yaitu asam laurat dan asam capric. MCFA dalam minyak kelapa (klentik) berfungsi melindungi janin dari serangan virus dan mikroorganisme lain. Ini sangat bermanfaat untuk kehamilan muda. Sementara pada kehamilan tua, MCFA diubah menjadi energi yang sangat dibutuhkan saat melahirkan, sekaligus meningkatkan kuantitas dan kualitas air susu ibu.


Dari beberapa literatur disebutkan, VCO bisa mengurangi risiko atheroscleroses (pengerasan pembuluh darah) dan sakit jantung, mencegah sakit kanker, diabetes, gangguan degeratif, dan mencegah terjadinya infeksi. Selain itu juga mendukung kekebalan tubuh, menunjang metabolisme, memperbaiki pencernaan, membuat kulit tetap lembut dan halus, serta berfungsi sebagai antioksidan.


 DOKTER Zainal Gani merintis penyebarluasan obat-obat tradisional sejak berdinas di Rumah Sakit Bersalin Arjosari (Malang) tahun 2000. Di situ ada dua apotek, satunya khusus untuk obat-obat tradisional, ujarnya. Setelah pensiun tahun 2002, ia meneruskan kegiatannya di
rumah sampai sekarang ini. Herba Bagoes mengeluarkan lebih dari 25 macam produksi.


Dia menambahkan, beberapa rekan sekerjanya dulu juga ada yang mengikuti jejaknya, memproduksi obat-obatan tradisional. Dan ternyata mereka yang benar-benar tekun mengerjakannya usaha ini bisa memberikan penghasilan cukup baik.


Dokter yang mengaku menderita penyakit diabetes sejak usia 36 tahun itu juga punya pengalaman menarik tentang makanan. Untuk menjaga stamina fisik dan kesehatannya, selain makan obat, dia juga pernah menerapkan pola food combining. Meskipun porsi nasinya sudah
diturunkan dari satu ons menjadi setengah ons, ternyata kadar gula darahnya masih tetap tinggi. Lalu ia mulai melakukan cara lain, mengganti makanan nasi dengan ubi rambat yang dipanggang.

Ternyata kadar gula saya turun, dari semula 300 mg/dl (miligram/desiliter) menjadi 190 mg/dl. Dan stamina juga tetap baik, katanya.


Namun, sejak setahun lalu ia mengubah lagi makanannya. Bukan ubi panggang, tetapi blondo (ampas prosesing VCO). Setelah berjalan enam bulan, kadar gulanya turun menjadi 140-150 mg/dl. Sampai sekarang sudah berjalan setahun, dan saya tetap sehat, tuturnya meyakinkan.


Semua pengalaman dan pengetahuan dokter Zainal Gani tentang obat-obat tradisional tersebut disebarluaskan melalui berbagai cara. Selain kepada para langganan dan kenalannya, ia juga menerbitkan Media Sehat Alami dan secara rutin mengadakan siaran melalui sebuah pemancar radio swasta di Malang. Khusus edisi 3 Mei 2005, Media Sehat Alami mengupas tentang VCO.

SELAIN tanaman obat-obatan, Zainal Gani juga pernah menekuni tanaman anggrek, jamur, jeruk, kayu mindi, serta suren. Kedua jenis tanaman kayu itu ia yakini mampu meningkatkan taraf hidup petani jika ditangani secara serius dan profesional. Mindi putih, misalnya, pada usia lima tahun bisa laku Rp 500.000 per pohon. Jika diusahakan dengan jarak tanam 3 x 3 meter, satu hektar bisa ditanami sekitar 1.111 pohon. Nilainya setelah berusia lima tahun mencapai sekitar Rp 555.500.000,-.


Artinya, satu hektar bisa menghasilkan lebih dari Rp 100 juta per tahun, katanya. Padahal, tanaman ini tidak memerlukan perawatan yang sulit dan pasarannya pun masih cukup terbuka.


Karena itu, Zainal Gani berobsesi untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang tanaman ini agar para petani kita dapat memperoleh penghasilan yang baik. Keinginan ini tidak mustahil bisa dilaksanakan dengan baik karena ia sudah lebih dari 20 tahun juga menjadi anggota aktif
Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kota Malang. Saat ini jabatannya di KTNA sebagai ahli andalan bidang pertanian, khususnya tanaman obat-obatan.


Dokter yang pernah mengikuti wajib militer dan bekerja sekitar tiga tahun di Rumah Sakit Angkatan Darat Denpasar (Bali) ini ternyata juga pencinta lingkungan yang tangguh.  Pekarangan rumahnya di Sudimoro dipenuhi berbagai jenis tanaman, baik yang bernilai obat maupun tanaman untuk percobaan seperti mindi. Limbah rumah tangganya juga diatur sedemikian rupa sehingga terjadi proses daur ulang dan tidak mencemari lingkungan.


Memang unik!


(JA NOERTJAHYO,Wartawan, Tinggal di Malang)

 

Kamis, 18 September 2008

Mati Suri

Mati Suri

Banyak pengalaman mati suri bunyinya sama: sebuah cahaya putih menyambut dan memori datang bagai sebuah kilas balik. Tapi, apa yang sebenarnya terjadi saat itu pada otak dan kesadaran manusia? Apakah orang-orang yang memasuki dunia itu masih mungkin melihat atau mendengar? Atau, apa yang sebenarnya terjadi ketika roh terasa melayang tinggi?

Lewat sebuah program studi AWARE (AWAreness during REsuscitation) yang diumumkan pada pekan lalu, sejumlah dokter di Eropa dan Amerika Utara akan berusaha mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Mereka akan menyelami dunia mati suri para pasien di berbagai rumah sakit.

Sam Parnia, ketua tim yang berasal dari University of Southampton, Inggris, mengatakan bahwa kematian bukanlah sebuah momen yang spesifik. Sebaliknya, kematian adalah sebuah proses yang dimulai dengan terhentinya detak jantung, paru-paru yang lumpuh, dan fungsi otak yang sepertinya sedang rehat. Kondisi itu dikenal sebagai cardiac arrest atau dari sudut pandang biologis sama dengan kematian klinis.

Sains memang punya sejarah cukup panjang dalam mendefinisikan sebuah kematian, termasuk untuk menentukan kapan tepatnya momen kematian itu muncul. Tapi, kini, kebanyakan dokter sudah menganggap kematian lebih pada sebuah proses ketimbang sebuah kejadian. Seseorang dianggap sudah mati ketika ia berhenti bernapas, jantungnya tak lagi berdetak, dan otaknya tak lagi berfungsi.

Dalam cardiac arrest, Parnia menjelaskan, ketiga kriteria itu hadir bersamaan. Di sanalah lalu sebuah periode muncul dalam hitungan detik, jam, atau lebih lama lagi, di mana upaya medis yang intensif bisa membuat jantung bekerja kembali dan membalik proses kematian itu. "Apa yang dialami orang-orang selama periode cardiac arrest itu menyediakan sebuah jendela waktu unik dari pemahaman atas apa yang kita sebut mati suri," kata Parnia.

Riset terdahulu menduga 10 sampai 20 persen orang-orang yang melalui jendela waktu itu mengalami proses pemikiran yang cukup terstruktur, jelas, masuk akal, dan kadang cukup detail tentang kejadian-kejadian jelang kematiannya. Mereka yang merasakan kedamaian, terang, dan pengalaman melayang dari tubuhnya juga diketahui cenderung sulit membedakan antara kondisi tidur dan terjaga dalam kehidupan sehari-harinya. livescience

 

Cara enak turunkan kolesterol

Cara Enak Turunkan Kolesterol
Kompas, Kamis, 18 September 2008

ADA banyak cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingginya kadar kolesterol dalam darah, mulai dari mengurangi kebiasaan menyantap makanan lezat berkolesterol hingga melakukan olahraga secara rutin.

Namun di antara sekian banyak cara, sebenarnya ada hal paling mudah dan aman dilakukan yakni mengubah gaya hidup Anda dengan mengonsumsi makanan alami yang dapat menurunkan kadar kolesterol.  

Menurut Dr Ida Gunawan MS, SpGK, konsultan dan ahli gizi dari Rumah Sakit Puri Indah, Jakarta, salah satu yang kini banyak direkomendasikan adalah melakukan terapi gaya hidup dengan mengonsumsi Plant Stanol Ester (PSE). Mengonsumsi makanan tambahan yang mengandung PSE merupakan suatu terapi diet yang efektif, aman dan bukan terapi obat.  

"Terapi ini telah dimasukkan dalam NCEP (National Cholesterol Education Program) Internasional dan di Amerika Serikat telah dikeluarkan suatu statement bahwa PSE telah dimasukkan dalam terapi gaya hidup," ujar Ida di sela-sela peluncuran  Nutrive Benecol, di Jakarta, Rabu (17/9).

Ida menerangkan, PSE sebenarnya merupakan jenis fitosterol  yang terkandung dalam makanan terutama pada diet orang-orang barat. PSE terdapat pada jenis makanan seperti jagung, minyak zaitun (olive oil) atau gandum oat, namun kadarnya sangat rendah hanya mencapai sekitar 20 hingga 60 mg per porsi makanan.

"Dengan kandungan yang rendah tersebut, kemampuan menurunkan kadar kolesterol tidak sebaik kalau dosisnya maksimum. Oleh karena itu, dibuatlah sediaan yang baru dalam bentuk plant sterol ester atau plant stanol ester, yang sudah digabung dalam bentuk esternya supaya memliki kemampuan maksimal menurunkan kolesterol," ungkapnya.

Dari berbagai penelitian telah terungkap bahwa kemampuan PSE menurunkan kadar kolesterol terbukti lebih baik. "Koleserol total dapat diturunkan hingga 10 persen, dan kolesterol jahat (LDL) dapat ditekankan hingga 14 persen. Dengan penambahan PSE dalam diet sehari-hari, risiko terjadinya serangan jantung dan penyakit jantung koroner akan menurun," ujar Ida.

Ida menambahkan, untuk mencapai hasil terbaik menurunkan kolesterol,  PSE sebaiknya dikonsumsi dengan dosis maksimal sekitar 2 gram per hari.  Ini merupakan hasil riset selama 20 tahun dan telah dimasukkan NCEP sebagai TLC (Component of Theurapeutic Lifestyle Changes).

"Jadi ini harus dimasukkan dalam gaya hidup kita sehari-hari, bukan sebagai obat. Artinya apa? Bila setiap hari Anda makan, berarti Anda harus menambahkan stanol dalam makanan Anda," tegasnya.

Pertama di dunia
Sebagai salah satu solusi menambahkan PSE dalam diet sehari-hari, di Indonesia kini hadir Nutrive Benecol yang diproduksi Kalbe Nutritional. Nutrive Benecol merupakan produk penurun kolesterol dalam bentuk smoothie yang pertama di dunia yang efektif membantu menurunkan kolesterol total hingga 8 persen dan kolesterol jahat atau LDL sampai 11 persen.

Nutrive Benecol juga baik untuk mempertahankan kadar kolesterol dan dapat dikonsumsi oleh mereka yang memiliki kadar kolesterol normal untuk upaya pencegahan. Produk ini aman dikonsumsi karena  berasal dari bahan alami (kulit pohon pinus) dan telah mendapatkan status GRAS (Generally Recognized as Safe) dari United State Food Drug Administration.

AC

Selasa, 16 September 2008

Re: Sonny Yoga

Apa kabar Son ?
Kalau mau lihat lowongan kerja untuk Alumni Pika, silahkan buka
http://www.alumni-pika.blogspot.com

Salam,
PDS

----- Original Message -----
From: sonny yoga
To: Alumni-PIKA@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 16, 2008 6:33 PM
Subject: Re: [PDS Post] Re: [Alumni-PIKA] tolong di halo


hi......aku sonny angkatan 23...lagi ngangggur nih......ada lowongan kerja
di jakarta gak?

Fw: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

----- Original Message -----
Sent: Wednesday, September 17, 2008 8:19 AM
Subject: RE: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

Selamat Pagi  Yang PDS,

Saya jadi membuka lagi halaman email tentang kayu mangga. Ada seseorang yang
tanya saya tentang sukaduka pakai kayu mangga sebagai behan mebel.
Sepengetahuan saya kayu mangga mudah diserang rayap/serangga. Apakah Eyang
PDS dan di antara teman-teman lain ada artikel atau gambar kerusakan pada
kayu mangga yang diserang serangga/rayap? Bagaimana cara mencegah serangan
serangga? Apakah dengan proses pengeringan sudah efektif? Berapa MC nya ?
Kalau dengan bahan pengawet, jenis apa? Apakah dengan proses pengastean
tersebut juga sudah efektif? Bagaimana dengan kayu durian, apakah ada kasus
yang sama? Bila tidak keberatan bantu saya, agar mempunyai referensi yang
cukup untuk bisa menjawab. Terimakasih.

Salam sukses,
Cak Rush
 
-----Original Message-----
From: Paulus DS. [mailto:paulus.ds@sumalindo.com]
Sent: Tuesday, January 23, 2007 9:40 AM
To: Alumni-PIKA@yahoogroups.com
Subject: Re: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga

Dear all,
Daripada menggunakan kayu mangga, ada alternatif kayu lain yang lebih bagus
yaitu kayu MINDI. Berikut saya sertakan diskripsinya. Bagi Alumni PIKA yang
punya kebun silahkan mencoba menanam mindi.

Salam,
PDS

----- Original Message -----
From: "dave joe" <kelinci1976@yahoo.com>
To: <Alumni-PIKA@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, January 23, 2007 8:10 AM
Subject: Re: Hal: Fwd: Hal: [Alumni-PIKA] Kayu Mangga


Chandra,
ati-ati nganggo kayu mangga, resiko ono kutu.
Aku pernah nganggo tapi saiki wis ora meneh.
WASPADA.

DJ






__________ NOD32 3446 (20080916) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com

Minggu, 14 September 2008

Re: [Alumni-PIKA] tolong di halo

OK, Om Rendra. Kedua rekan kita ini sudah dimasukkan sebagai anggota milis.
Selamat bergabung Bian & Roy.
 
Salam,
PDS
 
----- Original Message -----
Sent: Friday, September 12, 2008 9:07 AM
Subject: [Alumni-PIKA] tolong di halo

Moderator.

 

 

Tolong alamat ini di daftarkan anggota dong

 

-          Tjan soen bian angk XII .d/a bian-bali@yahoo.com

 

www.bian.pikawan.com

 

Roy riyanto angk  IX  d/a  goh.felix@yahoo.com

 

 

 

Matur nuwun

 

 

Rendra XII

Rabu, 10 September 2008

Sertifikat, pelajar dan Pembelajaran

Sertifikat, pelajar dan Pembelajaran
Arvan Pradiansyah

Seorang dokter sedang memeriksa pasien yang terbaring lemas di tempat tidur.
Tak lama kemudian ia berdiri dan berkata kepada istri pasien. "Maaf, saya
turut berduka cita atas meninggalnya suami ibu". Lalu, suara protes lemah
terdengar dari tubuh lemas yang terbaring di tempat tidur, "Tidak, saya
masih hidup". Mendengar hal itu, istrinya langsung menjawab, "Diam! Dokter
itu lebih tahu daripada kamu!".

Mungkin anda tertawa mendengar lelucon tersebut. Sebenarnya, hal itu
merefleksikan kenyataan masyarakat. Kita sering lebih menghargai posisi
keteimbang kebenaran, lebih menghargai penampilan ketimbang karakter, lebih
menghargai sertifikat ketimbang isi dan substansi. Ini bisa menjelaskan
mengapa bznyak orang tertarik memperoleh gelar tanpa susah payah.
Padahal apa artinya sertifikat ? menurut saya, sertifikat hanyalah potret
mengenai perjalanan hidup seseorang, belum tentu menggambarkan kapasitas dan
kompetensinya. Orang yang bergelar doktor tapi kemudian berhenti belajar,
maka ia pun ketinggalan dalam waktu singkat, Orang yang memiliki SIM tapi
tak pernah menyetir mobil, pastilah kehilangan keahliannya. Jadi sertifikat
apapun bentuknya sebenarnya sekedar potret, sertifikat hanyalah nilai,
sedangkan prinsipnya adalah mendapatkan kompetensi dengan belajar.

Toh kenyataannya, banyak orang yang lebih mementingkan sertifikat ketimbang
proses belajarnya. Dalam suatu pelatihan bersertifikasi, saya pernah tidak
meluluskan seorang peserta, karena ia belum dapat menunjukkan keahlian yang
diperlukan, namun dia tetap menuntut sertifikat, akhirnya saya hanya
memberikan certificate of attendance ( sertifikat kehadiran ) kepadanya,
anehnya ia cukup puas dan bangga dengan sertifikat tadi.

Orang-orang seperti ini banyak kita jumpai di seminar dan studi banding ke
luar negeri / dalam negeri, sering yang dicari sertifikat atau citra (
seminar di luar negeri sering tidak mengeluarkan sertifikat ). Saya pernah
mengikuti konferensi internasional si salah satu negara ASEAN, ternyata
peserta terbanyak dari Indonesia. Namun, itu hanya pemandangan hari pertama
dan malam penutupan. Di hari-hari seminar, banyak peserta yang menghilang
entah kemana. Bahkan di hari terakhir, seorang peserta seminar mengatakan
kepada saya bahwa kopernya overweight, padahal ia akan mampir lagi di negara
tetangga buat berbelanja. Anda tahu barang apa yang lalu ditinggalkannya?
Tak lain, tas berisi semua makalah seminar. "Habis mau bagaimana lagi, koper
saya sudah terlalu berat."

Berbeda dari manusia jenis pertama yang lebih mementingkan citra dan
sertifikat, ada orang yang memang senang belajar, berdiskusi, ikut pelatihan
dan datang ke seminar. Ini disebut manusia pelajar. Orang ini banyak ilmunya
tetapi sayangnya ia tidak menerapkan ilmu itu untuk meningkatkan kualitas
hidupnya. Mereka tahu cara mendidik anak, tapi tetap tak bisa dekat dengan
anak. Tahu cara berkomunikasi, tapi lebih sering mengalami miskomunikasi.
Tahu cara mengelola organisasi, tapi menerapkan manajemen pokoke alias
manajemen otoriter. Inilah ciri pelajar, Stephen Covey mengatakan, "to know
but not to do is not to know." Maksudnya, mengetahui sesuatu tetapi tidak
melakukan apa-apa, sama saja dengan tidak mengetahui. Anda mempunyai banyak
buku terbaru, tapi tak pernah satu kalipun membacanya, sama saja nilainya
dengan orang yang tak pernah membeli buku, bahkan sama dengan orang yang tak
bisa membaca.!

Manusia terbaik adalah pembelajar. Inilah orang yang senantiasa belajar,
kemudian mengamalkan apa yang diperolehnya. Rekan saya mengatakan, perbedaan
antara orang Indonesia dan Amerika seperti ini, "orang Indonesia datang ke
seminar untuk belajar sesuatu yang baru, sementara orang Amerika datang ke
seminar untuk menerapkan hal yang baru." Orang pertama cuma menangkap,
sedangkan orang kedua menjalani proses pembelajaran yang meliputi empat
tahap : menangkap ( capture ), memperluas dan mengaitkan dengan pengalaman
sendiri ( expand ), menerapkan ( apply ), dan berbagi ( share ).
Dengan mengamalkan ilmu dan membagikan pengalaman menerapkannya kepada orang
lain, kita memenuhi bukan hanya kebutuhan mental ( to learn ), melainkan
juga kebutuhan spriritual ( to leave a legacy ). Kita meningkatkan kualitas
hidup orang lain. Dengan demikian, hidup kita pun lebih berkualitas dan
lebih bermakna.

(Penulis adalah dosen FISIP Universitas Indonesia dan konsultan SDM Franklin
Covey Indonesia )

Selasa, 09 September 2008

Re: [Alumni-PIKA] 22 item penilaian pribadi/sikap

Pak Among, sebagai perbandingan kriteria penilaian di tempat kerja saya sbb :
1.   Kwalitas Kerja
2.   Kwantitas Kerja
3.   Pengetahuan akan tugas
4.   Dorongan ingin maju / Drive
5.   Kepemimpinan / Leadership
6.   Kerjasama / Teamwork
7.   Komunikasi
8.   Inisiatif
9.   Kemampuan untuk belajar
10. Integritas.
 
Secara garis besar sama.
 
Salam,
PDS
 
----- Original Message -----
Sent: Monday, September 08, 2008 1:55 PM
Subject: [Alumni-PIKA] 22 item penilaian pribadi/sikap

Yth dan yang saya banggakan Alumni PIKA

Terima kasih atas respons teman-teman alumni mengenai penilaian
sikap/pribadi waktu sekolah di PIKA.

Berikut ini saya tulis 22 item yang dinilai dalam hal sikap :

1. Swakarya
2. Penggunaan waktu
3. Perencanaan Kerja
4. Ketertiban Bekerja
5. Ketertiban menggunakan dan memelihara alat kerja
6. Kerapian bekerja
7. Ketertiban dalam Pekerjaan Rumah ( PR)
8. Tanggung Jawab
9. Inisiatip
10. Kejujuran
11. Sopan santun dalam hubungan
12. Luasnya hubungan
13. Rasa Sosial
14. Dorongan ingin maju
15. Kepercayaan diri
16. Kemampuan berorganisasi
17. Kecekatan
18. Kemampuan belajar
19. Disiplin
20. Kritis
21. Kelakuan
22. Kerajinan

cara penilaian yang selama ini dilakukan dengan menggunakan diskripsi sbb:

Nilai a untuk yang selalu
Nilai b untuk Pada umumnya
Nilai c untuk kadang kala
Nilai d untuk tidak pernah

Sekali lagi kami mohon masukan untuk perbaikan sistem penilaian sikap
semoga akan memberikan hasil yang lebih baik.

Salam Sukses,
Among Subandi

Senin, 08 September 2008

Re: [Alumni-PIKA] 22 item penilaian pribadi/sikap

Pak Among yang baik.
Menurut saya, adanya penilaian sikap/pribadi sangat baik, tetapi harus dilaksanakan dengan konsisten & konsekwen. Maksud saya, siswa/mahasiswa dari awal sudah diberitahu mengenai 22 item yang akan dinilai dan bagaimana cara penilaiannya. Selain itu akan lebih baik jika hasil penilaian itu bukan hanya diberikan dalam bentuk "Raport", tetapi secara lisan dan personal. Siswa/mahasiswa mendapat penjelasan mengapa mereka mendapat nilai a atau c. Mereka harusnya juga mendapat bimbingan bagaimana cara memperbaikinya. Kalau hanya berupa "Raport" menurut saya selain kurang efektif juga berpotensi menimbulkan "sakit hati" jika menurut penilaian siswa/mahasiswa berbeda.
 
Saya juga melihat kemungkinan 22 kriteria ini dikelompok-kelompokkan, misalnya : kelompok DISIPLIN KERJA terdiri dari : Penggunaan Waktu, Perencanaan Kerja, Ketertiban Kerja, Ketertiban dalam PR, Kelakuan dan Kerajinan. Kemudian kelompok KEMAMPUAN KERJA terdiri dari : Kerapian Bekerja, Kecekatan, Kemampuan Belajar, Kritis dst. KEPRIBADIAN terdiri dari : Tanggung Jawab, Inisiatif, Kejuruan, Rasa Sosial, Dorongan ingin maju, Kepercayaan Diri dst. Dengan dikelompok-kelompokkan saya rasa para guru akan bisa lebih fokus menilai siswa/mahasiswa. 
 
Sementara ini dulu.
 
Salam,
PDS
 
 
----- Original Message -----
Sent: Monday, September 08, 2008 1:55 PM
Subject: [Alumni-PIKA] 22 item penilaian pribadi/sikap

Yth dan yang saya banggakan Alumni PIKA

Terima kasih atas respons teman-teman alumni mengenai penilaian
sikap/pribadi waktu sekolah di PIKA.

Berikut ini saya tulis 22 item yang dinilai dalam hal sikap :

1. Swakarya
2. Penggunaan waktu
3. Perencanaan Kerja
4. Ketertiban Bekerja
5. Ketertiban menggunakan dan memelihara alat kerja
6. Kerapian bekerja
7. Ketertiban dalam Pekerjaan Rumah ( PR)
8. Tanggung Jawab
9. Inisiatip
10. Kejujuran
11. Sopan santun dalam hubungan
12. Luasnya hubungan
13. Rasa Sosial
14. Dorongan ingin maju
15. Kepercayaan diri
16. Kemampuan berorganisasi
17. Kecekatan
18. Kemampuan belajar
19. Disiplin
20. Kritis
21. Kelakuan
22. Kerajinan

cara penilaian yang selama ini dilakukan dengan menggunakan diskripsi sbb:

Nilai a untuk yang selalu
Nilai b untuk Pada umumnya
Nilai c untuk kadang kala
Nilai d untuk tidak pernah

Sekali lagi kami mohon masukan untuk perbaikan sistem penilaian sikap
semoga akan memberikan hasil yang lebih baik.

Salam Sukses,
Among Subandi




------------------------------------

Kunjungi Website Alumni PIKA :  http://www.alumni-pika.blogspot.com/
===========================================================================
Rekomendasikan milis ini kepada rekan-rekan Alumni-PIKA yang lain, supaya mereka ikut meramaikan bursa informasi seputar Alumni-PIKA.
===========================================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Alumni-PIKA/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Alumni-PIKA/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:Alumni-PIKA-digest@yahoogroups.com
    mailto:Alumni-PIKA-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    Alumni-PIKA-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/



__________ NOD32 3424 (20080907) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com

Senin, 01 September 2008

Re: Bls.RE: [Alumni-PIKA] Teka-teki

hehehe...
Saya ikut nebak Romo. Kalau melihat contoh SMS yang Romo buat, maka +ihs dalam konteks PIKA adalah "Inilah yang harusnya kami lakukan, selamatkan PIKA".
 
Salam,
PDS
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, September 02, 2008 9:28 AM
Subject: Bls.RE: [Alumni-PIKA] Teka-teki

+ihs

 

Salam kenal jg Mr. Ong P.

Mr. PDS ayak-ayak wae buat teka-teki hahahaha

Jawabannya betul semua … hebat!

 

Tapi masih ada satu arti lagi dari +ihs tersebut, tentu aja dalam konteks PIKA.

Siapa yg tahu? Aturan main dari Mr. PDS masih berlaku, kecuali hadianya hahahha, staf & karyawan PIKA gak boleh menjawab.

 

Selamat berkarya.

Selamat untuk mereka yang berulang tahun.

 

Jangan lupa SMS: ber-Syukur, sedia Mendengarkan orang lain dan suara hati kita di mana yg Ilahi bersemayam, dan Siap melayani.

Amin!

 

AMDG,

ari

__._,_.___