Selasa, 31 Maret 2009

"HAPPY BIRTHDAY" ->Budi Santoso – Ak XXIV, 3/31/2009, 8:00 am

 
----- Original Message -----
From: Paulus DS.
Sent: Tuesday, March 31, 2009 3:21 PM
Subject: Re: [Alumni-PIKA] "HAPPY BIRTHDAY" ->Budi Santoso – Ak XXIV, 3/31/2009, 8:00 am

Met ultah ya Bud. Semoga semakin sukses dalam segalanya.
 
Salam,
PDS
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, March 31, 2009 7:25 AM
Subject: [Alumni-PIKA] "HAPPY BIRTHDAY" ->Budi Santoso – Ak XXIV, 3/31/2009, 8:00 am

Reminder from:   Alumni-PIKA Yahoo! Group
 
Title:   "HAPPY BIRTHDAY" ->Budi Santoso – Ak XXIV
 
Date:   Tuesday March 31, 2009
Time:   8:00 am - 9:00 am
Repeats:   This event repeats every year.
Notes:   Wishing you happiness on your birthday and the very best all year
"HAPPY BIRTHDAY"
PF:31 March 2007
From;
Moderator
 
Copyright © 2009  Yahoo! Inc. All Rights Reserved | Terms of Service | Privacy Policy


__._,_.___


Kunjungi Website Alumni PIKA :  http://www.alumni-pika.blogspot.com/
===========================================================================
Rekomendasikan milis ini kepada rekan-rekan Alumni-PIKA yang lain, supaya mereka ikut meramaikan bursa informasi seputar Alumni-PIKA.
===========================================================================




Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___


__________ NOD32 3946 (20090318) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com

Minggu, 29 Maret 2009

Perenungan Pro dan Kontra Buddha Bar

Perenungan Pro dan Kontra Buddha Bar
Posted by: "Dharma Protector Beings"
Aritation@yahoo.com aritation
Date: Sat Mar 28, 2009 5:57 pm ((PDT))

Buddha Bar - Dharma or against-Dharma?

Saudara/i seDhamma yang berbahagia,
Mengingat maraknya perdebatan keberadaan Buddha Bar di tanah air
tercinta ini, perkenankan saya berbagi satu cerita Dharma.

Seorang Bhikkhu terjebak di rumah seorang cewek cantik. Wanita yang
hanya berumur 19 tahun ini melarang dia angkat kaki dari rumahnya: "Kamu
boleh meniduri saya, mencuri ayam di peternakan tetangga saya sebelah,
membunuh ayam itu, dan meminum arak di meja ini. Sebelum kau memilih
satu di antara pilihan2 ini, kamu dilarang angkat kaki dari rumah saya ini."

Kira2 menurut saudara/i seDharma, apa yang akan dipilih Bhiksu tersebut?
Coba tempatkan posisi Anda sebagai beliau. Opsi apa yang terbaik?

Bhiksu itu pun berpikir, "Sebagai Bhiksu, adalah keterlaluan jika saya
meniduri wanita.. Sekian tahun menjalankan sila, mana mungkin saya tega
membunuh apalagi mencuri ayam tsb. Kayaknya, pilihan meminum arak inilah
yang paling tidak merugikan siapapun... "

Akhirnya Bhiksu itu pun meminum arak tersebut. Alhasil, dalam
kemabukannya, ia akhirnya meniduri wanita tersebut. Terdorong nafsu arak
dan birahinya, ia mencuri ayam tetangga dan membunuhnya sebagai sesaji
penambah enerji hura2nya. Ketika tetangganya datang bertanya kemana
ayamnya, apakah bhiksu itu telah melihatnya. Si Bhiksu dengan lantang
menjawab tidak dan malah berucap kotor mengusir tetangga tersebut karena
telah mengganggu sesi hura2nya.

Mari kita merenungkan pelajaran ini dengan kasus Buddha Bar...

Satu sila terlanggar saja, sila2 lain ikut terjebol tak bersisa.
Sesi hura2 dalam hidup ini sangat besar godaannya. Siapa yang tidak mau
senang? Siapa yang tidak mau uang? Siapa yang tidak mau nama?

Dengan atau tanpa keyakinan kita terhadap ajaran para Buddha, hukum alam
tetap berjalan. Prinsip ketidakabadian fenomena dunia fana mutlak
terjadi, tidak peduli siapa anda--baik binatang, dewa, setan, dsb.

Justru dengan kehampaan usaha2 pengejaran di dunia ini, kita harus
kembali mendasarkan hidup berdasarkan Buddha Dharma agar tidak
mengakibatkan penderitaan bagi diri sendiri. Kalau mau dikatakan bagi
makhluk lain, selama kita tidak sayang dengan benih keBuddhaan yang kita
sendiri miliki, niscaya kita mampu berwelas asih terhadap kepentingan
makhluk lain.

Apakah keberadaan Buddha Bar bertentangan atau sesuai dengan prinsip
hidup anda adalah sesuatu yang berpulang kepada perenungan dan kesadaran
anda sendiri. Namun, siapa saja yang terus mengumpulkan data dan bukti
untuk membenarkan, mempromosikan, mengagung-agungkan keberadaan Buddha
Bar bahkan membujuk kaum umum untuk menyokong keberadaannya tidak beda
dengan membunuh, mencuri, berbohong, berasusila, dan segala perbuatan
tidak senonoh lainnya yang diakibatkan (baik secara langsung/tidak
langsung). Ibarat menyiram api nafsu2 manusia yang konon sudah "bodoh"
dengan berbagai macam minyak--kedele, sawit, bahkan minyak tanah, minyak
bumi, kayu putih, dsb., orang tersebut dengan dengkinya memakai topeng
Buddha menganjurkan ajaran yang pada dasarnya menghantarkan orang2 ke
tempat tujuan yang bertentangan dengan niat para Buddha. Bukannya
menyadarkan manusia dari "kebodohan," orang ini malah mengupayakan
segala cara untuk menyesatkan masyarakat umum dan
 melama-lamakan penderitaan di lingkaran samsara ini.

Perbuatan kotor ini tentunya akan membuahkan hasil. Cepat atau lambat.
Seperti bayangan yang selalu akan mengikutinya, kendati ia terbang ke
langitpun, setapak ia menyentuh tanah, bayangan tersebut tetap ada. Mari
kita lihat sejauh mana orang tersebut bisa bertahan di langit tanpa
menyentuh tanah.

Pengalaman pribadi saya, anda boleh percaya boleh tidak, sudah lebih
dari 19 orang teman2 saya yang meninggal akibat berkunjung ke Buddha
Bar. Buddha Bar yg dimaksud di sini adalah teman2 saya yang di Paris,
London dan New York. Saya tidak tahu bagaimana pengalaman anda di kota2
lain. Keluarga mereka mengatakan setelah ke Buddha Bar, seolah-olah
mereka selalu dihantui kesialan2 saja. Ada yang mengalami kecelakan
mobil, puntung kakinya. Ada yang terpeleset dari lantai tinggi di suatu
mall--ini bukan lelucon main-main bunuh diri--kepala bocor, sekarang
hidup sebagai orang idiot tidak mampu berkata, bergerak, seperti orang
mati saja. Ada yang istrinya melarikan seluruh harta dan dokumen penting
sehingga akhirnya ia bangkrut. Ada yang kena penyakit2 berkepanjangan,
menghabiskan duit yang tak terhitung banyaknya.

Bukannya Buddha menghukum orang yang berkunjung ke Buddha Bar. Buddha
telah mencapai kesucian; apapun perbuatan anda terhadap lukisannya,
patungnya, bahkan ajarannya, sama sekali tidak akan berpengaruh
terhadapnya. Yang berpengaruh adalah pelaku perbuatan itu sendiri.
Perbuatan yang tidak terpuji sudah tentu akan menghapus keberuntungan,
dan mengikis karma baik yang anda pupuk dalam kehidupan lampau. Sebelum
anda sadar seberapa tipis karma baik yang anda miliki, kesialan dan
bencana udah mengakhiri hidup anda sebelum mata anda menyadari ataupun
melihatnya.

Hidup manusia terlalu singkat untuk dimain-mainkan seperti ini. Semoga
tulisan saya ini bisa menjadi bahan perenungan anda masing-masing.

Salam Dharma,

Semoga semua makhluk berbahagia.

Kamis, 26 Maret 2009

Re: pds posting

Ha.ha..ha...Tri Buana monitor terus ya ?
Sorry, lagi sibuk (alasan klasik ya ?). Saya lihat milis seru juga dengan posting Budi Haryo. Hanya saja saya sedikit "miris" dengan posting yang berisi dakwah. Anggota milis kita ini kan terdiri dari beragam suku dan agama. Jadi harus ada toleransi, saling pengertian. Ukurannya ? Kalau tidak mau disakiti, jangan menyakiti.
 
Salam,
PDS
----- Original Message -----
From: Tri Buana
Sent: Friday, March 27, 2009 8:37 AM
Subject: [Alumni-PIKA] pds posting

sekilas info
terakhir om pds posting adalah 8 hari yang lalu -- = 19 maret 2009
 
demikian sekilas info
 

Kamis, 19 Maret 2009

Jangan Golput.

Halo semuanya,
Kalau bisa jangan golput dong. Andaikata semuanya jelek, tidak pantas dipilih. Kalau kita golput ada kemungkinan justru yang paling jelek nanti yang menang. Nah, kalau kita ikut pilih, kita akan memilih yang terbaik diantara yang jelek. Minimum yang agak baik bisa menang. Jadi, pilihlah yang terbaik diantara yang jelek-jelek itu. Yangan sampai yang paling jelek menang, nyesel nanti.
 
Salam,
PDS
----- Original Message -----
From: sigit
Sent: Thursday, March 19, 2009 2:52 PM
Subject: Re: [Alumni-PIKA] BREAKING NEWS - Media Kayu versi Digital (e-book)

maap Cak Rush,..kalo dulu waktu belajar kalkulasi di LPDI, Pak Rush ngoreksi kerjaan saya(padahal aku nyontek)....sekarang saya koreksi Pak Rush....Prabowo -> Gerindra, kalo Hanura -> Wiranto Cak Rush....
 
kalo saya sih, pengennya Golput, boleh gak Pak??...
 
salam pemilu,
Sigit.
 

BREAKING NEWS - Media Kayu versi Digital (e-book)

Chris,
Kayaknya Sponsor Letter perlu diperbarui, dead line masih di 15 Desember 2008. Saya usul, sekalian ditandatangani saja, yang itu masih kosong.
 
Salam,
PDS
 
----- Original Message -----
Sent: Thursday, March 19, 2009 2:31 PM
Subject: Re: [Alumni-PIKA] [PDS Post] BREAKING NEWS - Media Kayu versi Digital (e-book)

Dear Friends.
 
Terlampir adalah surat pengantar untuk iklan.
 
Sekali lagi, mohon ban-tuan dan ban-nyonya dari anda2 sekalian.
Tidak menutup juga untuk sumbangan pribadi, ucapan selamat secara pribadi, dll.
 
Salam,
Chris
 
----- Original Message -----
Sent: Thursday, March 19, 2009 2:20 PM
Subject: [Alumni-PIKA] [PDS Post] BREAKING NEWS - Media Kayu versi Digital (e-book)

Oh ya, tarip untuk pasang iklan tolong dikirim ke milis supaya teman-teman bisa menawarkan ke perusahaannya masing-masing. Kalau ada Caleg yang mau pasang iklan sempat tidak ?
 
 

BREAKING NEWS - Media Kayu versi Digital (e-book)

Oh ya, tarip untuk pasang iklan tolong dikirim ke milis supaya teman-teman bisa menawarkan ke perusahaannya masing-masing. Kalau ada Caleg yang mau pasang iklan sempat tidak ?
 
----- Original Message -----
Sent: Thursday, March 19, 2009 11:58 AM
Subject: Re: [Alumni-PIKA] BREAKING NEWS - Media Kayu versi Digital (e-book)

Dear Budi,
 
Matur nuwun sanget atas support moralnya kepada team kami terutama pak Djaja Sumana.
 
Sekarang, gantian minta help dong. Agar Weinig atau yang lain membantu kami dalam pengiklanan. Jangan masang di woodmag/woodbizz doang.
Itung2 membantu orang sendiri lah yaw....
 
 
Makasih ya...
 
Salam,
Chris
 
 
 
----- Original Message -----
Sent: Thursday, March 19, 2009 9:45 AM
Subject: Re: [Alumni-PIKA] BREAKING NEWS - Media Kayu versi Digital (e-book)

Engga sabar nunggu hard copy nya,, udah keburu download soft copy nya..


Profisiat buat all team Media Kayu,,
especially buat Ketua-nya (highly appreciate with your spirit),
"TWO THUMBS UP"
Keep on fire .....

Salam,
Budi Santoso - XXIV




2009/3/18 Isaac Mulyono <isaac.mulyono@gmail.com>

Dear All,

Bersama ini saya informasikan Media Kayu sudah ada versi Digitalnya
(file PDFnya).
Atas pertimbangan 'kebutuhan' tiap orang berbeda, maka saya membuat
versi digital ini dalam 2 Versi :

1. Versi Low Resolution
2. Versi High Resolution

1. Versi Low Resolution

File lebih kecil (3,6 Mb), namun tampilan isi / gambar sedikit pecah
(tidak halus)
Ini disediakan bagi yang ingin membaca isinya saja, namun tidak
terlalu mengutamakan kualitas gambar dan yang memiliki quota
(bandwidth) dan kecepatan akses internet yang standar (kecil/lambat),
sekelas dialup

Link download :
http://www.4shared.com/file/93542015/1968b9f5/MEDIA_KAYU_EDISI_1__Low_Resolution_.html

2. Versi High Resolution

File Ini lebih besar dari versi Low (17,06 Mb), kualitas gambar jelas
(tidak pecah).
Ini disediakan bagi yang ingin membaca isinya, namun juga mengutamakan
kualitas gambar, tentu saja memiliki quota dan kecepatan bandwidth
yang baik (besar/cepat), sekelas ADSL/3.5 G Broadband

Link download :
http://www.4shared.com/file/93547198/991cd545/MEDIA_KAYU_EDISI_1__High_Resolution_.html

Semua file diatas bisa dibuka/diakses menggunakan program Adobe
Acrobar Reader atau Foxit (program sejenis PDF reader).
Demikian informasi saya, semoga informasi ini berguna buat semuanya.
Jika ada kesulitan/pertanyaan silahkan mengkontak saya, via milis atau JAPRI.
Terima kasih.

Salam,
Moel




No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.0.238 / Virus Database: 270.11.19/2010 - Release Date: 03/18/09 20:27:00


__._,_.___


Kunjungi Website Alumni PIKA :  http://www.alumni-pika.blogspot.com/
===========================================================================
Rekomendasikan milis ini kepada rekan-rekan Alumni-PIKA yang lain, supaya mereka ikut meramaikan bursa informasi seputar Alumni-PIKA.
===========================================================================




Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___


__________ NOD32 3944 (20090317) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com

Senin, 16 Maret 2009

Rumah (yang) Sakit

Rumah (yang) Sakit.
Radhar Panca Dahana

Banyak orang bilang, salah satu bisnis yang kini pasti menguntungkan
adalah mendirikan rumah sakit. Pernyataan ini menggelikan, namun bila
benar, menggiriskan.

Keuntungan dalam bisnis itu seperti memerah kebahagiaan dari
derita/tangis orang lain: menampung uang dari darah atau nanah luka yang
terbuka.

Namun, begitulah kenyataannya. Sakit dan penyakit tak ada musimnya, tak
ada grafik menurunnya di negeri penuh gejolak ini. Bahkan di saat
krisis—politik dan ekonomi—orang sakit tidak berkurang; justru
meningkat, baik yang fisis, terlebih psikis. Dan itu membuat pebisnis
kesehatan kian bergairah. Kita mafhum, banyak berita mengabarkan, dalam
situasi seperti itu, para pebisnis kesehatan masih "memainkan" bahkan
"menciptakan" varian penyakit baru demi jenis obat baru.

Kita pun sama paham, bagaimana bisnis rumah sakit kini memiliki
performa, iming-iming, atau gimmick yang tidak kalah keren ketimbang
wisata pantai, restoran mewah, atau karaoke keluarga kelas premium. Rasa
sakit, penderitaan, dijadikan motif untuk menguras lebih dalam kantong
penderita, dengan tawaran-tawaran leisure yang kadang menggelikan.

Lebih menggelikan para pelaku bisnis di negeri kita. Alih-alih
meningkatkan pelayanan medisnya kepada publik, mereka mereaksi tren
melimpahnya pasien lokal yang berobat ke luar negeri, dengan mendirikan
rumah-rumah sakit mewah berkelas internasional. Bisnis itu "dipindahkan"
dari luar ke dalam. Esensi pelayanan termanipulasi fasilitas dan harga,
dan diskriminasi pasien justru kian ditegakkan: "Hei orang miskin dan
sakit, bukan bagianmu mendapat pelayanan baik ini".

"Fait accompli" pasien

Kita, sekali lagi mengerti, siapa paling diuntungkan dari kecenderungan
ini. Dari semua aparat medis yang ada, tentu para birokrat kesehatan,
terutama para dokter, yang mengais keuntungan terbesar. Bukan hanya dari
tarif, harga obat, dan fasilitas yang disediakan. Sebagai sarjana dengan
lima tahun waktu studi, para dokter mendapat imbalan luar biasa,
berlipat-lipat dibanding kaum paramedis, misalnya, yang juga sekolah
tiga hingga lima tahun.

Mungkin dalam tanggung jawab, dokter adalah pemeran utama. Namun, dalam
praktik medis di rumah sakit, kaum paramedis inilah yang sebenarnya
menggerakkan atau mengoperasikan mesin kesehatan. Berjaga menit ke
menit, mengantisipasi situasi paling kritis di detik awal, mengayomi
pasien, termasuk diserapahi keluarganya. Namun, untuk kesejahteraan,
mungkin tiap bulan ia mendapat gaji yang didapat dokter hanya dalam sehari.

Pasien? Ia adalah obyek dari semua fait accompli. Ilustrasi kecil, saya
meminta resep bisul kepada seorang dokter spesialis. Setelah saya cek
harganya hampir Rp 300.000. Saya kembali dan bertanya, mengapa semahal
itu? Dokter menukas, "Bapak tidak percaya saya?" Saya ragu. Saya
bertanya kepada dokter lain, yang memberi resep salep. Harganya: Rp
1.600. Dengan itu, dua hari kemudian bisul saya lenyap.

Berapa banyak pasien yang ragu seperti saya. Berapa nilai uang hasil
diagnosis atau resep fait accompli itu. Ilustrasi ini lebih seru: satu
kali saya operasi mengangkat tumor di pundak. Saya diperbolehkan pulang
sesegera usai operasi, betapapun saya minta diinapkan. Belum setengah
perjalanan pulang, luka operasi terbuka dan darah mengalir. Saya
kembali. Dan dilakukan operasi ulang. Ternyata, luka tetap terbuka dan
darah tiada henti mengalir.

Saya diinapkan. Dan diberi pilihan untuk operasi ketiga dengan kondisi:
bius total. Sebuah kondisi yang bagi saya—pemilik penyakit akut
lainnya—hanya memiliki dua opsi (menurut dokter bedah yang menjadi
kepala tim): hilang sadar total (maut) atau masuk ruang ICCU. Saya
terpana: karena kesalahan operasi saya mesti berada pada sebuah dilema
yang komikal: maut dan hampir maut.

"Di mana tanggung jawab Anda, dokter? Kondisi ini bukan saya yang
membuatnya, tapi Anda. Saya harus menerima tanpa kecuali. Saya tanggung
semua risiko. Termasuk, mati atau tidak, saya harus tetap bayar Anda,"
saya protes. Mereka tak bisa menjawab, hanya bertukas pendek, "Semua
terserah pada keputusan, Bapak."

Saya terdiam. Mereka pergi. Beberapa dokter lain saya hubungi, tak ada
advis yang melegakan. Semua bimbang. Nalar saya bergeser menjadi mistis:
menyerahkan nasib pada yang memestikannya. Dan Dia menjawab. Operasi
ketiga berlangsung 1,5 jam, terasa 1,5 detik buat saya. Saya langsung
bangkit duduk dan berjalan, begitu usai dan sadar. Keadaan yang konon
tak bisa terjadi, biarpun efek bius hilang (seharusnya) beberapa jam
kemudian.

Orang miskin

Terlampau banyak kasus semacam bisa ditulis. Di mana posisi pasien,
dirugikan seberat apa pun—hingga nyawa—tak ada pilihan. Dalam diagnosis,
dalam peraturan tiap rumah sakit yang berubah-ubah, dalam resep, dalam
biaya, dan lainnya. Beruntung bila satu-dua pasien cukup kritis, ia bisa
menemukan hak-haknya yang umumnya kabur. Bagi masyarakat awam, hanya
pasrah menerima fait accompli.

Inilah yang juga terjadi pada mereka yang sepatutnya mendapat asuransi
atau jaminan kesehatan dari negara. Mereka harus dinyatakan benar-benar
miskin untuk mendapat jaminan itu. Dan kebijakan baru menetapkan
kemiskinan itu harus diumumkan di tiap kelurahan. Masalahnya bukan harga
diri yang diobral oleh kebijakan negara, tetapi kategori "miskin"
sebagai kriteria dasar.

Orang miskin tentu membutuhkan kesehatan. Namun, tidak semua orang
miskin. Beberapa orang miskin memilih harga diri ketimbang jaminan itu.
Beberapa orang miskin tidak membutuhkan karena tidak percaya atau kecewa
pada pelayanan medis yang ada. Ada pula orang "tidak miskin" tetapi amat
membutuhkan jaminan itu, demi pelaksanaan tanggung jawab keluarga,
sosial; demi aktualisasi dan produktivitasnya.

Inilah golongan yang tidak dijamin siapa pun. Tidak oleh askes pegawai
negeri, tidak oleh askes perusahaan, juga tidak askes perusahaan
asuransi. Mereka adalah pekerja profesional dan bebas yang tidak terikat
apa pun. Seperti pekerja kreatif, atau seniman. Dibilang kaya tidak,
miskin bukan. Seorang penyair asal Medan memilih mati ketimbang harus
menjalani cuci darah yang tak tertanggung olehnya.

Kasus seperti itu menjadi obligasi sosial kita, dan negara sebagai
penanggung jawab utama. (Jaminan) Kesehatan harus diberikan kepada siapa
pun yang membutuhkan, terlebih karena itu menjadi jaminan produktivitas
serta kontribusinya kepada masyarakat. Dana jaminan dari rakyat harus
dikembalikan sesuai situasi dan proporsi. Kasus mesti diperhatikan.

Bahkan setiap kebutuhan, setiap pasien harus diperlakukan sebagai
unikum, sebagai kasus. Karena setiap penyakit pada akhirnya menyangkut
sang korban, yang notabene seorang manusia, yang pada dasarnya unik,
tersendiri. Negara mestinya paham, bahaya bila manusia ditempatkan hanya
sebagai konstanta. Apalagi dipasrahkan pada logika bisnis rumah sakit di
atas. Bisa-bisa negeri inilah rumah (yang) sakit itu.

Radhar Panca Dahana Sastrawan; Tinggal di Tangerang

Re: [Alumni-PIKA] "HAPPY BIRTHDAY" ->Ari Kurniawan – Ak XVIII, 3/17/2009, 8:00 am

Selamat Ulang Tahun Ari Kurniawan. Semoga semakin sukses & sehat.
 
Salam,
PDS

Re: [Alumni-PIKA] Media Kayu

Bagaimana kalau JPG yang ada kikirim ke Pak Moel, apakah bisa bantu buatkan versi digitalnya ? Atau malah dibuatkan blognya supaya komentar-komentar yang ada bisa kita baca juga ?
 
----- Original Message -----
Sent: Sunday, March 15, 2009 12:45 PM
Subject: Re: [Alumni-PIKA] Media Kayu

Kalau ada versi 'digital'nya khan bisa juga disebar lewat milis.
Saya memang sengaja tidak mendaftar, selain sekarang sudah tidak
bekerja dibidang perkayuann, saya lebih suka menyimpan buku/bacaan
versi digital (itung2 menghemat kertas = mengurangi penebangan pohon,
bahan baku pulp), lagi pula saya menggunakan email GMAIL, mailboxnya
cukup besar, jadi kapanpun (dimanapun) saya butuh membacanya lagi,
tidak perlu repot-repot bongkar almari untuk mencarinya, tinggal KLIK
server GMAIL, sudah beressss.

Salam,
Moel

Minggu, 15 Maret 2009

Fw: "HAPPY BIRTHDAY" ->Yohanes Sutarto – Ak X, 3/15/2009, 8:00 am

Maaf telat.
 
Selamat ulang tahun. Semoga selalu sehat dan sukses.
 
Salam,
PDS
 
----- Original Message -----
Sent: Sunday, March 15, 2009 7:25 AM
Subject: [Alumni-PIKA] "HAPPY BIRTHDAY" ->Yohanes Sutarto – Ak X, 3/15/2009, 8:00 am

Reminder from:   Alumni-PIKA Yahoo! Group
 
Title:   "HAPPY BIRTHDAY" ->Yohanes Sutarto – Ak X
 
Date:   Sunday March 15, 2009
Time:   8:00 am - 9:00 am
Repeats:   This event repeats every year.
Notes:   Happy Birthday……………………
Here's hoping
That you enjoy
A day that's extra nice !!

Pf:15 March 2008
From;
Moderator
 
Copyright © 2009  Yahoo! Inc. All Rights Reserved | Terms of Service | Privacy Policy


__._,_.___


Kunjungi Website Alumni PIKA :  http://www.alumni-pika.blogspot.com/
===========================================================================
Rekomendasikan milis ini kepada rekan-rekan Alumni-PIKA yang lain, supaya mereka ikut meramaikan bursa informasi seputar Alumni-PIKA.
===========================================================================




Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___


__________ NOD32 3932 (20090312) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com

Re: [Alumni-PIKA] "HAPPY BIRTHDAY" ->Isaac Mulyono – Ak XII, 3/14/2009, 8:00 am

Maaf telat.
 
Selamat ulang tahun. Semoga selalu sehat dan sukses.
 
Salam,
PDS
 
----- Original Message -----
Sent: Saturday, March 14, 2009 7:25 AM
Subject: [Alumni-PIKA] "HAPPY BIRTHDAY" ->Isaac Mulyono – Ak XII, 3/14/2009, 8:00 am

Reminder from:   Alumni-PIKA Yahoo! Group
 
Title:   "HAPPY BIRTHDAY" ->Isaac Mulyono – Ak XII
 
Date:   Saturday March 14, 2009
Time:   8:00 am - 9:00 am
Repeats:   This event repeats every year.
Notes:   Happy Birthday……………………
Here's hoping
That you enjoy
A day that's extra nice !!

Pf:14 March 2008
From;
Moderator
 
Copyright © 2009  Yahoo! Inc. All Rights Reserved | Terms of Service | Privacy Policy


__._,_.___


Kunjungi Website Alumni PIKA :  http://www.alumni-pika.blogspot.com/
===========================================================================
Rekomendasikan milis ini kepada rekan-rekan Alumni-PIKA yang lain, supaya mereka ikut meramaikan bursa informasi seputar Alumni-PIKA.
===========================================================================




Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___


__________ NOD32 3932 (20090312) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com

Re: [Alumni-PIKA] komentar media kayu

Kalau memang dinilai positif, saya usul agar masing-masing Alumni Pika merekomendasikan Boss masing-masing agar pasang iklan di Media Kayu, supaya Media Kayu bisa terbit terus, tidak macet di tengah jalan. Bagaimana ? Setujuuuuuu?
 
Salam,
PDS
----- Original Message -----
Sent: Monday, March 16, 2009 8:53 AM
Subject: [Alumni-PIKA] komentar media kayu

wahhhhhh, kemarin kaget juga, akhirnya media kayu berhasil menerbitkan edisi perdananya dengan full colour. salut saya. tidak seperti jaman kuda gigit besi sekitar th 90'an, majalah kok di fotokopi hitam putih.....heheheh, seppp deh jalan terus, harus banyak sumbangan artikel dari para alumni, karena artis saja sudah membaca majalah kita (tantowi yahya contohnya)kalau bisa artis yang lain juga harus baca majalah kita.hehehe
 

Jumat, 13 Maret 2009

Tentang bangsa Yahudi dan konflik Palestina-Israel

Tentang bangsa Yahudi dan konflik Palestina-Israel

Saya kadang-kadang berpikir, jangan-jangan konflik Palestina-Israel tidak
akan selesai "ila yaum al-qiyamah", sampai hari kiamat. Satu-satunya
harapan adalah jika kedua belah pihak lelah dan bosan perang, lalu dengan
"sadar" meletakkan senjata dan saling jabat tangan. Tetapi titik-lelah itu
belum kelihatan hingga sekarang. Kita harus siap untuk melihat jatuhnya
korban terus-menerus di waktu-waktu mendatang. Sudah berkali-kali usaha
untuk mendamaikan kedua belah pihak dilakukan oleh komunitas
internasional, tetapi gagal terus.

Masing-masing pihak mempunyai versinya masing-masing kenapa usaha
diplomatik itu gagal. Pihak Israel sudah tentu menyalahkan pihak
Palestina, sejak zaman PLO di bawah Arafat hingga sekarang ini di mana
Hamas muncul ke permukaan menggantikan popularitas PLO. Pihak Palestina
dan negara-negara Arab, kemudian diamini juga oleh dunia Islam, tentu
menyalahkan pihak Israel sebagai biang kegagalan usaha diplomatik itu.

Saat perang atas terorisme dikumandangkan oleh Presiden Bush dari
Washington, semua negara makin punya alasan untuk menjadikan momen ini
untuk meningkatkan aksi-aksi militer mereka, tentu dengan alasan untuk
memerangi terorisme. Rusia dan Cina telah melakukan itu. Kini Israel,
sebelum Bush lengser beberasa saat lagi, seperti "kejar tayang" untuk
menyelesaikan "masalah Hamas" dengan melakukan agresi besar-besaran.
Seperti sudah bisa kita duga, aksi Israel ini didukung "tanpa syarat" oleh
Presiden Bush.

Mari kita lihat konflik ini dalam perspektif yang lebih luas sehingga kita
bisa lebih "tenang" memahaminya. Tak ada dalam sejarah manusia di mana
sebuah bangsa dibenci secara sistematis, menjadi sasaran prasangka buruk,
stereo-type, rasialisme, dan persekusi seperti dialami oleh bangsa Yahudi.
Itulah sebabnya di Eropa di mana bangsa Yahudi mengalami banyak persekusi
dan diskriminasi selama berabad-abad dikenal istilah "Jewish question",
masalah Yahudi. Debat menganai "Jewish question" ini berlangsung lama
sekali di Eropa dan baru tuntas pada pertengahan abad ke-20.

Secara kuantitas, bangsa Yahudi tidaklah besar jumlahnya. Total jumlah
orang Yahudi di seluruh dunia saat ini mungkin tak lebih dari 15 juta
orang. Sebagian besar mereka tinggal di Israel dan Amerika. Selebihnya
mereka terserak-serak sebagai koloni kecil-kecil di berbagai belahan
dunia, mulai dari Eropa, Amerika Latin, Asia, termasuk di negeri-negeri
Arab sendiri. Tetapi bangsa yang kecil jumlahnya ini menjadi sasaran
prasangka buruk dan kebencian oleh banyak pihak sejak zaman dahulu.

Pertama-tama yang layak kita sebut adalah pihak Kristen. Selama
beradad-abad, bangsa Yahudi menjadi sasaran diskriminasi dari pihak
Kristen. Konflik antara Kristen dan Yahudi sudah berlangsung sejak awal,
bahkan sejak kelahiran agama Kristen itu sendiri. Pertikaian antara
orang-orang Yahudi dan Kristen bukan sekedar pertikaian politik biasa,
tetapi juga pertikaian yang dijustifikasi secara teologis melalui ajaran
agama.

Lalu datang Islam. Sejak awal, pertikaian antara Islam dan Yahudi sama
sekali tak terhindarkan. Pada saat Nabi Muhammad datang di Madinah, ada
sejumlah koloni orang-orang Yahudi di sekitar Madinah. Karena konflik
dengan Nabi dan umat Islam saat itu, orang-orang Yahudi ditumpas habis dan
sebagian lagi diusir secara total dari kawasan itu. Pada saat Islam
berjaya sebagai kekuatan politik di kawasan Arab pada rentang antara abad
8 hingga abad 15 Masehi, bangsa Yahudi sebetulnya menikmati suasana yang
lebih bersahabat di dunia Islam ketimbang di dunia Kristen.

Tetapi, kebencian pada Yahudi sebagai sebuah agama tetap bertahan secara
endemik dalam Islam. Bangsa Yahudi digambarkan sangat negatif dalam
beberapa ayat di Quran, dan kemudian disokong pula dengan sejumlah hadis.
Contoh kecil saja: sebuah hadis terkenal menyebutkan bahwa pada akhir
zaman nanti Nabi Isa (atau Yesus) akan turun kembali ke bumi (persis
dengan keyakinan dalam Kristen). Menurut hadis itu, tugas Nabi Isa pada
saat itu, antara lain, adalah untuk menghancurkan salib dan membunuhi
orang-orang Yahudi.

Sebuah hadis lain menyebutkan bahwa dua frasa di ujung Surah al-Fatihah
(bab pembuka dalam Quran) merujuk kepada orang Kristen dan Yahudi. Dua
frasa itu adalah: "al-maghdub 'alaihim" (orang-orang yang dibenci oleh
Tuhan) dan "al-dallin" (orang-orang yang sesat). Orang yang dibenci Tuhan
maksudnya, sebagaimana dijelaskan oleh hadis itu, adalah orang Yahudi,
sementara orang-orang yang sesat adalah orang-orang Kristen. Karena
pengaruh Kitab Suci sangat mendalam pada umatnya, kita bisa membayangkan
bagaimana dua frasa yang diulang-ulang setiap salat oleh seluruh umat
Islam ini memiliki pengaruh dalam membentuk prasangka buruk terhadap
bangsa Yahudi.

Baik agama Kristen atau Islam mengandung unsur-unsur ajaran yang bisa
membiakkan kebencian pada bangsa Yahudi. Ini bukan kebencian biasa, tetapi
kebencian yang dijustifikasi oleh firman dan ajaran Tuhan sehingga
pengaruhnya sangat mendalami. Tak heran sekali jika kebencian pada agama
dan bangsa Yahudi bertahan selama berabad-abad. Kalau kita baca sejarah,
tidak ada bangsa yang mengalami korban sebagai sasaran kebencian selama
dan seserius seperti dialami oleh bangsa Yahudi. Yang mengherankan, jumlah
mereka sangat kecil sekali, tetapi kebencian pada mereka sungguh tak
sebanding dengan jumlah itu. Atau justru karena mereka kecil lah dengan
mudah menjadi "kambing hitam" di mana-mana. Persis seperti dialami oleh
kaum minoritas di manapun yang cenderung dijadikan sasaran demonisasi dan
pengambing-hitaman.

Kalau kita baca sejarah Amerika, hingga pertengahan abad 20, diskriminasi
dan perlakuan yang tak menyenangkan dialami oleh bangsa Yahudi secara
konsisten. Seorang profesor Yahudi yang pernah belajar di Universitas
Harvard dan sekarang sudah pensiun pernah bercerita pada saya bahwa hingga
tahun 60an, orang-orang Yahudi mendapat kesulitan untuk memperoleh posisi
sebagai profesor di Universitas Harvard. Menurut dia, seorang ekonom
Yahudi yang sangat kondang dan pernah memenangkan hadiah Nobel, Paul
Samuelson, ditolak lamarannya sebagai profesor di Universitas Harvard pada
tahun 40an. Menurutnya, Samuelson ditolak terutama karena keyahudiannya.
Akhirnya, MIT (Massachusetts Institute of Technology) menampung dia. Saat
di MIT itulah Samuelson mendapatkan hadiah Nobel. Saya kira, Universitas
Harvard malu dengan kejadian ini.

Di dunia Islam, jelas orang-orang Yahudi saat ini merasa kurang nyaman.
Oleh karena itu, sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948, jumlah
orang Yahudi yang tinggal di kawasan Arab merosot tajam. Mereka kurang
merasa nyaman tinggal di lingkungan yang kurang bersahabat dengan mereka.
Dalam periode pra-modern, memang dunia Islam memperlakukan bangsa Yahudi
jauh lebih baik ketimbang dunia Kristen di Eropa. Tetapi secara umum,
kondisi orang-orang Yahudi di dunia Islam pun pada zaman dahulu tetap
menjadi sasaran diskriminasi dan kebencian. Sebagaimana sudah saya sebut,
kebencian pada Yahudi dalam Islam tertanam melalui ajaran Islam itu
sendiri, sebagaimana juga dalam Kristen. Kebencian itu mendalam sekali
karena dijustifikasi dengan ajaran agama.

Sekarang ini, di dunia Islam, terutama di Indonesia, istilah "antek
Yahudi" adalah kata-kata kotor yang dipakai untuk menyerang siapa saja
yang dianggap "memusushi" Islam -- sama kotornya dengan istilah "antek
PKI". Dulu, almarhum Prof. Nurcholish Madjid pernah dijuluki oleh sebuah
media kalangan Islam fundamentalis di Jakarta sebagai "antek Yahudi".
Majalah itu menggambarkan Cak Nur melalui sebuah karikatur yang menarik:
nama Cak Nur dibelit oleh ular yang membentuk bintang David. Kita tahu apa
maksud karikatur itu: Cak Nur adalah antek Yahudi yang terperangkap dalam
belitan "ular" Yahudi.

Hingga saat ini, bahkan di Amerika sekalipun, kita menyaksikan beredarnya
sebuah teori konspirasi tentang "rencana Yahudi" untuk menguasai dunia.
Buku "Protocols of Zion", misalnya, yang merupakan karangan palsu dinas
rahasia Rusia beredar luas di Eropa, Amerika, dan meluber pula sampai ke
dunia Islam. Buku itu sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan
basaha-bahasa lain itu dunia Islam. Buku itu juga dipercayai oleh banyak
kalangan sebagai dokumen otentik yang didasarkan pada fakta-fakta sejarah
tentang rencana bangsa Yahudi untuk menguasai dan menghancurkan dunia.
Buku semacam ini jelas dengan gampang menyebarkan rasa kebencian pada
bangsa Yahudi yang jumlahnya sangat kecil itu.

Tak hanya itu. Henry Ford, pendiri perusahaan mobil Ford yang terkenal itu
menulis buku yang sangat anti-Yahudi berjudul "The Jews". Beberapa tahun
yang lalu, saat usai memberikan ceramah di Malaysia, seorang audiens
memberikan saya buku itu seraya berkata, "Bapak harus membaca buku ini".
Hingga sekarang, sentimen anti-Yahudi masih bertahan di banyak kalangan di
Amerika.

Poin yang ingin saya sampaikan adalah bahwa bangsa Yahudi yang kecil
jumlahnya itu menjadi sasaran kebencian dari banyak pihak. Anda bisa
bayangkan, bagaimana perasaan sebuah bangsa kecil yang dibenci oleh dua
agama besar selama berabad-abad, yaitu Kristen dan Islam. Sekarang ini,
jumlah pengikut kedua agama itu boleh jadi lebih dari 2,5 milyar. Dari
jumlah sebanyak itu, ada persentasi yang cukup besar, sekurang-kurangnya
dari sebagian kalangan Islam, yang sangat membenci, atau minimal kurang
bersahabat, dengan bangsa Yahudi. Tentu keadaan semacam ini menciptakan
rasa yang sangat tidak aman bagi orang-orang Yahudi.

Bagaimana mungkin orang Yahudi yang hanya berjumlah tak lebih dari 15 juta
itu bisa merasa aman di tengah-tengah bangsa-bangsa yang membenci dan
mempunyai stereo-type negatif mengenai mereka? Jangan lupa, kebencian ini
sudah berlangsung berabad-abad, dan karena itu sudah merasuk ke dalam
psyche bangsa-bangsa yang membenci orang-orang Yahudi itu. Ini yang
menjelaskan kenapa bangsa Yahudi, terutama di Israel, mempunyai instink
yang sangat kuat untuk membangun pertahanan diri, kadang-kadang instink
itu bekerja secara berlebihan, meskipun hal itu bisa kita pahami. Sebab
bangsa Yahudi mempunyai memori yang sangat buruk mengenai masa lalu
mereka. Jika mereka kehilangan negara Israel yang sudah berhasil mereka
dirikan dengan susah payah itu, mereka khawatir akan kembali kepada "zaman
kegelapan" yang berlangsung sejak berabad-abad sebelumnya.

Ini yang menjelaskan kenapa Israel bersikap tanpa kompromi pada Hamas
sebab kelompok ini memiliki misi khusus untuk menghancurkan negara Israel.
Di mata Israel, Hamas jelas semacam mimpi-buruk yang menghantui mereka.
Bangsa Yahudi jelas tak mau jatuh ke masa silam yang buruk, ke zaman
pogrom dan holocaust.

Tetapi justru di sini letak kelemahan bangsa Yahudi di Israel dan di
manapun saat ini. Karena terlalu dihantui oleh masa lampau yang pahit,
reaksi mereka terhadap ancaman saat ini terlalu berlebihan. Yang menjadi
korban adalah bangsa Palestina. Sebagai sebuah negara, Israel, negara
Yahudi itu, saat ini sudah cukup kuat dan sangat makmur. Memang kita bisa
paham kenapa Israel selalu merasa tidak was-was dan tidak aman selama ini,
sebab ia dikepung oleh tetangga-tetangga yang sangat membenci
keberadaannya.

Kalau di awal tulisan ini saya mengtakan bahwa konflik Palestina-Israel
boleh jadi tak akan pernah selesai, di ujung tulisan ini saya ingin
mengemukakan sebuah harapan. Salah satu harapan itu adalah jika pihak
bangsa Yahudi dan bangsa Arab, terutama Palestina, bisa mengatasi "masa
lalu" mereka masing-masing. Bangsa Yahudi harus melepaskan diri dari
"mentalitas diaspora" yang membuat mereka merasa terancam terus dan selalu
mencurigai tetangga-tetanggany a. Jika mentalitas ini tak bisa diatasi,
maka negara Israel akan terus mencari musuh dengan tetangga-tetangga
dekatnya seperti kita saksikan sekarang ini.

Dari pihak bangsa Arab, tantangan terbesar adalah mengatasi "rasa
superioritas" mereka sebagai bangsa yang pernah berjaya selama
berabad-abad di kawasan Arab dan sekitarnya, dan merasa bahwa bangsa
Yahudi tak punya hak untuk mendirikan negara di tanah Palestina, sebab hal
itu akan melukai rasa superioritas itu.

Dari pihak umat Islam sendiri secara keseluruhan juga ada tantangan yang
sangat berat jika mereka benar-benar ingin ikut menyelesaikan masalah
Palestina-Israel ini. Selama ini, kita semua tahu, ajaran yang membenci
bangsa Yahudi diajarkan terus di sekolah-sekolah agama di seluruh dunia
Islam, sejak zaman klasik hingga sekarang. Waktu saya di pesantren dulu,
setiap guru saya menerangkan ayat-ayat dalam Quran yang membenci bangsa
Yahudi, maka mereka memahaminya dengan tidak kritis, sehingga secara tak
sengaja, mereka mengajarkan kebencian turun-temurun terhadap bangsa
Yahudi. Bagaimana mungkin dunia Islam mau menyelesaikan masalah
Palestina-Israel jika ajaran-ajaran yang membenci bangsa Yahudi ini terus
ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya?

Menurut saya, harus ada reinterpretasi ulang atas sejumlah ayat dan hadis
yang membenci bangsa Yahudi dan selama ini diajarkan di lembaga-lembaga
Islam. Jika tidak, maka selamanya akan terjadi kebencian dan permusuhan
antara umat Islam dan bangsa Yahudi. Saya tak percaya bahwa umat Islam
akan berhenti membenci bangsa Yahudi seandainya pun yang terakhir itu,
misalnya, dengan sukarela membubarkan negara Israel lalu pergi dari tanah
Palestina. Menurut saya, masalahnya lebih serius dari sekedar masalah
"tanah". Yang bermasalah adalah doktrin dalam agama itu sendiri.

Apa yang saya tulis ini jelas tak populer di kalangan Islam saat ini.
Boleh jadi, tulisan ini dianggap sebagai bagian dari konspirasi Yahudi
pula. Silahkan saja. Dengan terus terang saya katakan, saya bukan "fan"
atau pendukung ringan, apalagi berat, negara Israel. Saya benci dan
jengkel pada tindakan dan kebijakan pemerintah Israel selama ini terhadap
bangsa Palestina. Tetapi kita juga harus jujur melakukan otokritik pada
diri kita sendiri. Ada sikap-sikap yang salah dan tak tepat juga di
kalangan umat Islam terhadap bangsa Yahudi yang jumlahnya sangat kecil
itu. Sikap-sikap yang berdasarkan pada doktrin agama itu harus dikritik
jika umat Islam memang benar-benar ingin menegakkan perdamaian di bumi
Palestina.[]

Wallahu a'lam bissawab

Ulil Abshar Abdalla

Rabu, 04 Maret 2009

China vs Amerika

Suatu malam di Amerika, seorang pria China masuk ke sebuah bar dan melihat sutradara kondang Steven Spielberg (sutradara Titanic dan Jurassic Park). Dengan hati gembira, dia bergegas menghampiri menghampiri untuk minta tanda tangan.

Sayang, bukan tanda tangan yang didapat, Spielberg malah menamparnya dan berkata, "Kalian orang Chinese, mengebom Pearl Harbour, enyah dari sini." Spontan pria itu menjawab, "Bukan Chinese yang mengebom Pearl Harbour, tapi Japanese".
"Chinese, Japanese, Taiwanese, kalian sama saja" ujar Spielberg.

Merasa dongkol atas perlakuan tadi, dia balas menampar Spielberg dan berseru, "Kamu yang menenggelamkan Titanic, kakek moyang saya ada di kapal itu!"

Terkejut, Spielberg menjawab, "Iceberg (gunung es) yang menenggelamkan kapal itu, bukan saya!" Pria China itu lalu berkata
dengan kalem, "Iceberg, Spielberg, Carlsberg, kalian semua sama saja…"

(Humor ini memenangkan award sebagai "the best joke" dalam sebuah kompetisi di Inggris)

Sepotong Jalan Rusia dan Impian Soekarno

Sepotong Jalan Rusia dan Impian Soekarno
Kompas/Haryo Damardono

 
Tahun 1960-an, insinyur Rusia membangun jalan dari Palangkaraya menuju Tangkiling sepanjang 34 kilometer. Inilah jalan terbaik di trans-Kalimantan yang dilalui Tim Jelajah Kalimantan Kompas bersama Departemen Pekerjaan Umum, Jumat (13/2). Stabilnya konstruksi jalan disebabkan insinyur Rusia terlebih dahulu mengeruk gambut di ruas ini.

Jalan aspal itu lurus dan mulus. Tak ada guncangan ketika mobil melaju kencang di atasnya. Ini berbeda dengan jalan trans- Kalimantan dari Nunukan, Kalimantan Timur, hingga Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang penuh lubang dan bergelombang.

Warga setempat mengenal jalan itu sebagai Jalan Palangkaraya-Tangkiling. Namun, Gardea Samsudin (70) mengenangnya sebagai Jalan Rusia.

Samsudin, lelaki asal Bandung, Jawa Barat, adalah sedikit saksi yang tersisa dari sepotong jalan sepanjang 34 kilometer dengan lebar 6 meter yang dibangun oleh para insinyur dari Rusia—dulu The Union of Soviet Socialist Republics. Bersama puluhan warga Dayak, Samsudin dan ratusan orang Jawa lain bekerja di bawah arahan belasan insinyur Rusia. "Saya
ikut menyusun batu-batu yang menjadi fondasi jalan ini," kata Samsudin yang kini menetap di Palangkaraya.

Tak gampang mencari saksi lain pembangunan Jalan Rusia yang mau bicara. Sabran Achmad (80), tokoh masyarakat Kalteng, menuturkan, banyak pekerja yang ikut membangun Jalan Rusia itu menyembunyikan diri. Ini tidak lepas dari politik Orde Baru yang memberi stigma hitam kepada sesuatu yang berbau Orde Lama. Dan, jalan yang dibangun oleh insinyur Rusia itu memang berasal dari era Soekarno, yang dekat dengan negara Blok Timur itu tahun 1950 hingga 1960-an.

"Jalan itu dibangun menandai pembangunan Kota Palangkaraya. Sebelumnya, jalan itu berupa hutan lebat. Pohon-pohonnya besarnya segini," kata Sabran sambil melingkarkan kedua lengannya.

Mimpi Soekarno

Pada mulanya adalah ayunan kapak Presiden Soekarno pada sebilah kayu di Pahandut, Kampung Dayak, di jantung Kalimantan, 17 Juli 1957. Sebilah kayu yang dibelah itu menandai pembangunan kota baru yang diimpikan Soekarno. Kota baru ini kemudian diberi nama Palangkaraya yang berarti tempat suci, mulia, dan agung, yang didesain sebagai ibu kota Indonesia Raya.

Namun, mimpi Soekarno tak pernah jadi kenyataan. Palangkaraya saat ini hanyalah sebuah ibu kota Provinsi Kalteng yang gelap dan tak bergairah karena kekurangan pasokan listrik.

Dirancang sebagai ibu kota negara, awalnya Palangkaraya dibangun dengan konsep yang jelas. Ada pengelompokan fungsi bangunan yang memisahkan fungsi pemerintahan, komersial, dan permukiman. Tata kotanya dirancang dengan memadukan transportasi darat dan sungai.

Sungai Kahayan menjadi pusat orientasi di sebelah utara kota. Sebuah jalan darat dibangun di pusat kota menuju arah Sampit. Jalan itulah yang kini dikenal sebagai Jalan Rusia, ruas jalan nasional terbaik sepanjang jalan trans-Kalimantan yang dilalui Tim Jelajah Kalimantan Kompas bersama Departemen Pekerjaan Umum (PU). "Kita tak pernah lagi membangun jalan sebaik Jalan Rusia yang masih mulus walau sudah puluhan tahun. Lihatlah, jalan-jalan lain di Kalimantan yang baru dibangun cepat sekali rusak," kata Wibowo, staf Departemen PU anggota Regional Betterment Office VII Banjarmasin.

Menggali gambut

Sepotong jalan itu menjadi saksi kemahiran insinyur-insinyur Rusia membangun jalan di tanah yang sangat berbeda kondisinya dengan negara asal mereka. Sabran mengisahkan, semua gambut di tapak jalan dikeruk. "Setelah gambut dikeruk, terciptalah alur seperti sungai. Lalu, alur itu diisi batu, pasir, dan tanah padat," kata Sabran.

Pada 17 Desember 1962, pembangunan fondasi Jalan Rusia selesai. Pada tahun-tahun berikutnya, tinggal pembuatan drainase, pengerasan, dan pengaspalan. Pekerjaan yang lambat, tetapi hasilnya prima.

Namun, pembangunan jalan yang direncanakan sepanjang 175 kilometer melewati Parenggean lalu ke Sampit dan Pangkalan Bun kemudian menghubungkan Palangkaraya dengan pelabuhan-pelabuhan sungai menuju ke Jawa ini dihentikan awal tahun 1966. Ketika itu jalan yang terbangun baru 34 km.

Pergantian kekuasaan pasca-Gerakan 30 September 1965 membuat orang-orang Rusia bergegas meninggalkan Indonesia. Semua pekerja proyek menyembunyikan diri karena tak ingin disangkutpautkan dengan Rusia, Partai Komunis Indonesia, atau bahkan Soekarno.

Cerita pembangunan Jalan Rusia itu pun tamat. Segala yang berbau Rusia dihapus, termasuk ilmu pembangunan jalan yang diajarkan insinyur mereka di ruas Palangkaraya-Tangkiling. Pembangunan jalan di Kalimantan tidak pernah lagi dimulai dengan mengeruk gambut. Namun, cukup dengan fondasi berupa kayu galam yang ditancapkan di lahan gambut itu (fondasi ini dikenal sebagai cerucuk). Pembangunan jalan menjadi lebih murah dan cepat, tetapi konstruksi jalan tidak awet.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Provinsi Kalteng Ridwan Manurung menuturkan, secara teori, ruas Palangkaraya- Tangkiling yang dibangun Rusia itu yang benar. "Saat membuka trase jalan, harus diperhatikan struktur tanah dasar, fondasi, dan lapisan penutupnya. Jika ada tanah humus, harus diganti dengan pasir, tanah padat, atau granit. Sedalam apa pun gambutnya, harus dibuang," katanya.

Menurut Wibowo, pembangunan jalan dengan teknik Rusia itu membutuhkan biaya tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan teknik yang dilakukan dengan cerucuk, seperti yang sekarang kita buat. "Namun, umur jalan dengan teknik Rusia itu bisa lima kali lipat dari jalan kita," katanya.

Bangsa ini sepertinya memang suka yang instan. Cepat selesai, cepat pula hancur. (RYO/FUL)

Senin, 02 Maret 2009

Re: HATI0HATI, DENGAN CARA PENIPUAN YANG LAIN

Teman saya di Samarinda pernah tertipu juga dengan modus seperti ini.
Anaknya kuliah di Jogja dikabarkan kecelakaan dst. Akhinya transfer 15jt.
Ya, hati-hati saja.

----- Original Message -----
From: calex s w
To: Alumni-PIKA@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, March 03, 2009 10:52 AM
Subject: [Alumni-PIKA] HATI0HATI, DENGAN CARA PENIPUAN YANG LAIN

Posted by: "ARI ADIANTO"Thu Jan 8, 2009 2:52 am (PST)
Dear MC-ers,Penipuan ini terjadi kira-kira 5 hari yang lalu. Nama dan
identitaskami rahasiakan untuk menjaga aja kalo email ini menyebar
kamana-mana.Saya merasa berkewajiban berbagi cerita agar tidak ada korban
penipuandengan modus seperti ini. Saya juga minta komentar dan pendapat
daritemen-temen tentang hal ini, coz saya juga penasaran kenapa
penipunyabisa canggih banget ya....???Lima Hari yang lalu sekitar jam 11
siang saya ditelpon dari no telp
081513531213 yang mengaku dari Polda Metro Jaya. "Halo apa benar ini
dengan nomor 0815 xxx xxxx ?" Kemudian saya jawab, "Benar, ini dari
mana ya..?? "Ini dari Polda Metro Jaya, begini bu... no telpon ibu ini
sudah digunakan untuk Sindikat Narkoba, tapi dalam hal ini ibu tidak
terlibat, kami hanya minta kerjasamanya untuk mematikan handphone ibu,
karena kami akan mengadakan penyidikan dan pelacakan jadi kami perlu
kerjasamanya untuk mematikan HP, kira-kira sampai dengan jam 1 ibu
bisa menyalakan hp ibu lagi"

Sudah terkumpul

Data dari Online Banking BCA yang dikirim rekan kita Djaja Sumana, dana yang sudah terkumpul sebesar Rp. 2.300.000,- (dua juta tiga ratus ribu rupiah). Dari donatur di bawah ini :
 
Benny Sugeng Santoso
Justinus Tjahjo Adhi
Rushardiono
Adhi Rahardjo Prabowo
Budi Santoso
Leonardus Gito Sanarko
Paulus Djoko Sarwono
 
Siapa lagi menyusul ?
 
Salam,
PDS

Hari terakhir

Halo semuanya....
Ini hari terakhir untuk ikut berpartisipasi dalam aksi Solidaritas Alumni
PIKA untuk Pak Mulyoto.
Ditunggu sampai jam 24.00. Besok rekan kita Djaja Sumana & Yulianto Dwi
Laksono akan menyerahkan kepada keluarga almarhum.

Salam,
PDS

----- Original Message -----
From: PDS - Alumni PIKA
To: alumni-pika@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 24, 2009 12:14 PM
Subject: [Alumni-PIKA] [PDS Post] Pengumuman


Rekan-rekan Alumni Pika dimana saja berada.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Almarhum Bapak Mulyoto dan
sebagai rasa solidaritas kepada keluarga yang ditinggalkan ada usulan dari
beberapa teman agar kita Alumni PIKA melalui milis ini bisa mengumpulkan
dana untuk keluarga yang ditinggalkan.

Seperti kita ketahui Almarhum Bapak Mulyoto mengajar di PIKA sejak tahun
1974 hingga 2000. Kalau tidak salah dari angkatan 3 hingga angkatan 27
pernah beliau ajar.

Saat ini masih ada 2 orang anak beliau yang masih membutuhkan biaya sekolah,
1 orang di SMA dan 1 orang di semester 5 Undip. Semoga dana yang kita
kumpulkan dapat membantu mereka menyelesaikan pendidikannya.

Untuk itu, diumumkan melalui milis ini bahwa : yang ingin menyumbang
bersama-sama dapat mentransfer dananya pada rekening Dana Sosial Alumni
PIKA, yaitu Rekening BCA No. 0094600312 a/n Yulianto Dwi Laksono / Djaja
Sumana. Setelah transferr harap menginformasikan ke 081805857730 Sdr.
Yulianto atau 08122921977 Sdr. Djaja Sumana.

Batas waktu untuk mentransfer dana sampai dengan tanggal 3 Maret 2009.
Sumbangan akan diserahkan pada tanggal 4 Maret 2009 oleh Sdr. Yulianto dan
Sdr. Djaja Sumana setelah sebelumnya dibuatkan Rekap. Rekap para penyumbang
akan dikirim ke milis, tanpa menyertakan jumlah masing-masing sumbangan,
hanya total keseluruhan saja.

Demikian pengumuman ini. Terima kasih atas perhatian anda semua.

Moderator,
PDS

Re: Jumpa

Hallo Kusuma.
Terima kasih untuk Foto & infonya.
Wah, ini bener-bener reuni para penggemar kerokan he..he..he...
 
Salam,
PDS
 
----- Original Message -----
Sent: Monday, March 02, 2009 6:43 PM
Subject: [Alumni-PIKA] Jumpa

Hallo temen2,
hari minggu yg lalu kami pergi ke Düsseldorf di pinggiran perbatasan Belanda. Tujuan kesana mau ngliat karneval. Aku memang senang sekali nonton karneval. Karneval disini hanya ada di daerah Jerman Selatan dan Jerman Barat, yg mayoritas Katolik. Dan diadakan 2 hari sebelum Rabu Abu. Tradisi ini sudah lama sekali. Sedangkan di daerah Jerman Selatan pada hari Selasa, sehari sebelum Rabu Abu.
Kebetulan setelah ngikut milis ini, kontak dengan c. Loan (bu Lie) yg dah lama ilang ... kembali nyambung lagi. Kebetulan aku sendiri ada acara di Veldhoven di Belanda yg ga jauh dari kediaman bu Lie di Neunen. Yah beruntunglah diriku .... yg ngintip email ketika di apt temenku di Düsseldorf dan baru tahu kalau bu Lie kirim email. Maka segera kutelp dan ngatur pertemuan.

Klu mo liat slide ... bisa lihat disini .... photo2 dah kukemas jadiin slide.

http://www.youtube.com/watch?v=CC2ehN_zx9s

Klu mo liat slide karneval bisa dilihat disini ....

http://www.youtube.com/watch?v=GbpskLcfsRA

Sedikit photo kukirim..... photo jembatan di atas sungai Rhein dan Foto bersama bu Lie

salam
Kusuma


Minggu, 01 Maret 2009

Fw : Pengumuman

Halo semuanya....
Masih ada waktu dua hari lagi.
 
Salam,
PDS
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, February 24, 2009 12:14 PM
Subject: [Alumni-PIKA] [PDS Post] Pengumuman

Rekan-rekan Alumni Pika dimana saja berada.
 
Sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Almarhum Bapak Mulyoto dan sebagai rasa solidaritas kepada keluarga yang ditinggalkan ada usulan dari beberapa teman agar kita Alumni PIKA melalui milis ini bisa mengumpulkan dana untuk keluarga yang ditinggalkan.
 
Seperti kita ketahui Almarhum Bapak Mulyoto mengajar di PIKA sejak tahun 1974 hingga 2000. Kalau tidak salah dari angkatan 3 hingga angkatan 27 pernah beliau ajar.
 
Saat ini masih ada 2 orang anak beliau yang masih membutuhkan biaya sekolah, 1 orang di SMA dan 1 orang di semester 5 Undip. Semoga dana yang kita kumpulkan dapat membantu mereka menyelesaikan pendidikannya.
 
Untuk itu, diumumkan melalui milis ini bahwa : yang ingin menyumbang bersama-sama dapat mentransfer dananya pada rekening Dana Sosial Alumni PIKA, yaitu Rekening BCA No. 0094600312 a/n Yulianto Dwi Laksono / Djaja Sumana. Setelah transferr harap menginformasikan ke 081805857730 Sdr. Yulianto atau 08122921977 Sdr. Djaja Sumana.
 
Batas waktu untuk mentransfer dana sampai dengan tanggal 3 Maret 2009. Sumbangan akan diserahkan pada tanggal 4 Maret 2009 oleh Sdr. Yulianto dan Sdr. Djaja Sumana setelah sebelumnya dibuatkan Rekap. Rekap para penyumbang akan dikirim ke milis, tanpa menyertakan jumlah masing-masing sumbangan, hanya total keseluruhan saja.
 
Demikian pengumuman ini. Terima kasih atas perhatian anda semua.
 
Moderator,
PDS