Minggu, 29 Maret 2009

Perenungan Pro dan Kontra Buddha Bar

Perenungan Pro dan Kontra Buddha Bar
Posted by: "Dharma Protector Beings"
Aritation@yahoo.com aritation
Date: Sat Mar 28, 2009 5:57 pm ((PDT))

Buddha Bar - Dharma or against-Dharma?

Saudara/i seDhamma yang berbahagia,
Mengingat maraknya perdebatan keberadaan Buddha Bar di tanah air
tercinta ini, perkenankan saya berbagi satu cerita Dharma.

Seorang Bhikkhu terjebak di rumah seorang cewek cantik. Wanita yang
hanya berumur 19 tahun ini melarang dia angkat kaki dari rumahnya: "Kamu
boleh meniduri saya, mencuri ayam di peternakan tetangga saya sebelah,
membunuh ayam itu, dan meminum arak di meja ini. Sebelum kau memilih
satu di antara pilihan2 ini, kamu dilarang angkat kaki dari rumah saya ini."

Kira2 menurut saudara/i seDharma, apa yang akan dipilih Bhiksu tersebut?
Coba tempatkan posisi Anda sebagai beliau. Opsi apa yang terbaik?

Bhiksu itu pun berpikir, "Sebagai Bhiksu, adalah keterlaluan jika saya
meniduri wanita.. Sekian tahun menjalankan sila, mana mungkin saya tega
membunuh apalagi mencuri ayam tsb. Kayaknya, pilihan meminum arak inilah
yang paling tidak merugikan siapapun... "

Akhirnya Bhiksu itu pun meminum arak tersebut. Alhasil, dalam
kemabukannya, ia akhirnya meniduri wanita tersebut. Terdorong nafsu arak
dan birahinya, ia mencuri ayam tetangga dan membunuhnya sebagai sesaji
penambah enerji hura2nya. Ketika tetangganya datang bertanya kemana
ayamnya, apakah bhiksu itu telah melihatnya. Si Bhiksu dengan lantang
menjawab tidak dan malah berucap kotor mengusir tetangga tersebut karena
telah mengganggu sesi hura2nya.

Mari kita merenungkan pelajaran ini dengan kasus Buddha Bar...

Satu sila terlanggar saja, sila2 lain ikut terjebol tak bersisa.
Sesi hura2 dalam hidup ini sangat besar godaannya. Siapa yang tidak mau
senang? Siapa yang tidak mau uang? Siapa yang tidak mau nama?

Dengan atau tanpa keyakinan kita terhadap ajaran para Buddha, hukum alam
tetap berjalan. Prinsip ketidakabadian fenomena dunia fana mutlak
terjadi, tidak peduli siapa anda--baik binatang, dewa, setan, dsb.

Justru dengan kehampaan usaha2 pengejaran di dunia ini, kita harus
kembali mendasarkan hidup berdasarkan Buddha Dharma agar tidak
mengakibatkan penderitaan bagi diri sendiri. Kalau mau dikatakan bagi
makhluk lain, selama kita tidak sayang dengan benih keBuddhaan yang kita
sendiri miliki, niscaya kita mampu berwelas asih terhadap kepentingan
makhluk lain.

Apakah keberadaan Buddha Bar bertentangan atau sesuai dengan prinsip
hidup anda adalah sesuatu yang berpulang kepada perenungan dan kesadaran
anda sendiri. Namun, siapa saja yang terus mengumpulkan data dan bukti
untuk membenarkan, mempromosikan, mengagung-agungkan keberadaan Buddha
Bar bahkan membujuk kaum umum untuk menyokong keberadaannya tidak beda
dengan membunuh, mencuri, berbohong, berasusila, dan segala perbuatan
tidak senonoh lainnya yang diakibatkan (baik secara langsung/tidak
langsung). Ibarat menyiram api nafsu2 manusia yang konon sudah "bodoh"
dengan berbagai macam minyak--kedele, sawit, bahkan minyak tanah, minyak
bumi, kayu putih, dsb., orang tersebut dengan dengkinya memakai topeng
Buddha menganjurkan ajaran yang pada dasarnya menghantarkan orang2 ke
tempat tujuan yang bertentangan dengan niat para Buddha. Bukannya
menyadarkan manusia dari "kebodohan," orang ini malah mengupayakan
segala cara untuk menyesatkan masyarakat umum dan
 melama-lamakan penderitaan di lingkaran samsara ini.

Perbuatan kotor ini tentunya akan membuahkan hasil. Cepat atau lambat.
Seperti bayangan yang selalu akan mengikutinya, kendati ia terbang ke
langitpun, setapak ia menyentuh tanah, bayangan tersebut tetap ada. Mari
kita lihat sejauh mana orang tersebut bisa bertahan di langit tanpa
menyentuh tanah.

Pengalaman pribadi saya, anda boleh percaya boleh tidak, sudah lebih
dari 19 orang teman2 saya yang meninggal akibat berkunjung ke Buddha
Bar. Buddha Bar yg dimaksud di sini adalah teman2 saya yang di Paris,
London dan New York. Saya tidak tahu bagaimana pengalaman anda di kota2
lain. Keluarga mereka mengatakan setelah ke Buddha Bar, seolah-olah
mereka selalu dihantui kesialan2 saja. Ada yang mengalami kecelakan
mobil, puntung kakinya. Ada yang terpeleset dari lantai tinggi di suatu
mall--ini bukan lelucon main-main bunuh diri--kepala bocor, sekarang
hidup sebagai orang idiot tidak mampu berkata, bergerak, seperti orang
mati saja. Ada yang istrinya melarikan seluruh harta dan dokumen penting
sehingga akhirnya ia bangkrut. Ada yang kena penyakit2 berkepanjangan,
menghabiskan duit yang tak terhitung banyaknya.

Bukannya Buddha menghukum orang yang berkunjung ke Buddha Bar. Buddha
telah mencapai kesucian; apapun perbuatan anda terhadap lukisannya,
patungnya, bahkan ajarannya, sama sekali tidak akan berpengaruh
terhadapnya. Yang berpengaruh adalah pelaku perbuatan itu sendiri.
Perbuatan yang tidak terpuji sudah tentu akan menghapus keberuntungan,
dan mengikis karma baik yang anda pupuk dalam kehidupan lampau. Sebelum
anda sadar seberapa tipis karma baik yang anda miliki, kesialan dan
bencana udah mengakhiri hidup anda sebelum mata anda menyadari ataupun
melihatnya.

Hidup manusia terlalu singkat untuk dimain-mainkan seperti ini. Semoga
tulisan saya ini bisa menjadi bahan perenungan anda masing-masing.

Salam Dharma,

Semoga semua makhluk berbahagia.

Tidak ada komentar: