Rabu, 29 April 2009

Buto Cakil

Buto Cakil Cari Wapres
Djoko Suud Sukahar - detikNews

Jakarta - Ini perang kembang. Perang abal-abal. Perang Buto Cakil melawan
Arjuna. Siapa saja tahu pemenangnya. Pakem dalang bilang begitu. Maka di
tengah menyambut kekalahan itu, partai politik yang sadar perannya sebagai
Cakil sedang meracik formula bagaimana kalah tidak malu dan tetap punya
posisi tawar. Makanya sulitnya amit-amit mencari calon wakil presiden.

Kalau kita nonton televisi, memang terus terdengar geger kepati-pati. Partai
politik itu ribut negosiasi. Sama-sama janjian untuk saling ketemu, tapi
juga sama-sama janjian untuk saling ingkar janji. Kenapa ketemu untuk
diingkari saja kok pakai janjian? Itu karena sama-sama tahu, para calon
presiden yang diusung itu sama-sama sedang mencari tumbal. Tumbal bagi
kekalahannya.

Lihat saja bagaimana Prabowo Subianto batal janjian dengan Mbak Mega. Lihat
pula lucunya Jusuf Kalla (JK) menggandeng Wiranto. Dan simak juga apelnya
Sultan ke Kebagusan yang tiba-tiba hilang dari peredaran. Kenapa dinamisasi
itu berakhir deadlock?

Jawabnya hanya satu, karena mereka memang pegang skenario yang sama. Mereka
sama-sama yakin kalah. Dan untuk itu sama-sama pula sedang menjalankan
strategi agar kelihatan elegan saat kalah. Untuk itu jangan banyak berharap
Mega, Sultan, Prabowo, Jusuf Kalla akan mau mengalah. Soalnya yang mengalah
itu merasa akan jadi tokoh yang kalah. Tokoh malu-maluin, karena rencananya
memang difungsikan untuk penutup rasa malu.

Rapimnasus Partai Golkar adalah salah satu detektor soal itu. Partai ini
memilih malu-maluin ketimbang malu. JK diusung sebagai calon presiden.
Partai ini menutup hati dan pikiran terhadap berbagai survei. Menutup arus
bawah, DPD-DPD, dan pakai kacamata kuda yang bisa nabrak tanpa rasa
bersalah. Itu artinya JK belum mengambil pelajaran dari yang sudah-sudah.
Istilah saya 'tragedi matahari kembar' mungkin kembali bakal menimpa partai
ini.

Partai sekuat dan sehebat Golkar menjadi partai tidak kuat dan tidak hebat
tidak bisa disebut karena nasib. Ini hasil dari sebuah proses.
Cakramanggilingan yang ngunduh wohing pakarti. Kesalahan sikap yang berbuah
kehancuran. Adakah keterpurukan itu yang akan diulang?

Dalam serat kuno Tantu Panggelaran disebut, bahwa politik itu adalah cara.
Cara mengambil kekuasaan dengan pola pseudo dan indah. Dicontohkan bagaimana
perebutan tahta dewa saja bisa dipolitisasi dengan begitu indah, apalagi
jagad manusia. Pertama Siwa naik status dan diganti sebagai Batara Guru.
Proses berikutnya masuk seluruh dewa sebagai anak Batara Guru.

Ketika Batara Guru terlalu dominan dan adigang-adigung, maka diciptakan
tokoh proletar bernama Semar. Sosok berjambul dan berperut buncit itu bisa
mengalahkan segalanya. Jangan lagi cuma raja. Dewa pun tidak bernyali kalau
lagi 'kekuasaannya' dioperasionalkan. Padahal dalam mitos kejadian, Semar
itu saudara Batara Guru, selain Togog.

Setelah figur berhasil dicetak, maka bendera kuasa perlu dibuat. Mahameru
yang mistis dipindahkan ke Tanah Jawa. Saat pemindahan perlu diecer-ecer.
Itu agar sinkron dengan lokal area. Masuklah Gunung Lawu, Gunung Kelud,
Gunung Arjuna, dan Gunung Semeru. Gunung terakhir ini yang sering dijadikan
pandom bagi para spiritualis untuk memprediksi situasi politik negeri ini.

Sekarang siapa tokoh yang mampu ditampilkan menyerupai itu? Dan kalau omong
soal sang saka, partai manakah yang benderanya bisa dipancang dan berkibar
dengan megah? Itu tengaranya.

Memang ini agak nglenik. Tapi adakah kita masih terlalu bergantung pada
logika yang tidak mampu mengantisipasi AIDS, demam berdarah, flu burung, flu
babi, pilek binatang-binatang lain yang bakal bermunculan di kemudian hari?
Ya, kita memang sering mati rasa karena terlalu mengandalkan logika.

* Djoko Suud: pemerhati budaya tinggal di Jakarta.

Selasa, 28 April 2009

Fw : Happy B'day PDS

Untuk semua yang terlambat mengirim ucapan selamat saya ucapkan terima kasih. Memang bener kata Yung Pangka, biar telat asal selamat.
 
Salam,
PDS
 
----- Original Message -----
Sent: Monday, April 27, 2009 7:18 PM
Subject: [Alumni-PIKA] Happy B'day PDS


Dear pak Djoko....Selamat ULTAH, selamat berbahagia, maaf telat bbrp hari.
Djaja

Slamet Ultah, Mister Eyang...

Amsal 3:2-4 for you...
(dibaca sendiri sehari 3x sebelum makan ya)
hehehe

Semoga semakin diberkati dalam pelayanannya buat keluarga, buat alumni PIKA, buat lingkungan, dan buat sesama...

All d' best for you...

Salam,
Budi Santoso
XXIV

Biar telat asal selamat...
 
Selamat Ulang Tahun Eyang PDS,
 
Gusti mBerkahi...
Yung

Met ULTAH buat Eyang PDS.

GBU !

-Moel-

Selamat Ulang Tahun pak PDS semoga sukses dan panjang umur ....sorry telat jarang buka email
Salam
Muljono Sutedjo.


Minggu, 26 April 2009

"HAPPY BIRTHDAY "

Dear all.
Terima kasih atas perhatian rekan-rekan semua. Supaya tidak merepotkan tarik email, saya balas email ucapan selamat dari rekan-rekan secara bersama-sama. Sekali lagi terima kasih atas doa rekan-rekan semua dan semoga harapan kita semua terwujud seturut kehendakNya.
 
Salam,
PDS
 
 
----- Original Message -----
Sent: Sunday, April 26, 2009 7:25 AM
Subject: [Alumni-PIKA] "HAPPY BIRTHDAY " -> Paulus Djoko Sarwono - Ak I, 4/26/2009, 8:00 am



Reminder from:   Alumni-PIKA Yahoo! Group
 
Title:   "HAPPY BIRTHDAY " -> Paulus Djoko Sarwono - Ak I
 
Date:   Sunday April 26, 2009
Time:   8:00 am - 9:00 am
Repeats:   This event repeats every year.
Notes:   Wishing you happiness on your birthday and the very best all year
"HAPPY BIRTHDAY"

From;
Moderator
NOTE : HP Paulus Joko Sarwono 0816 457 0793
 
Copyright © 2009  Yahoo! Inc. All Rights Reserved | Terms of Service | Privacy Policy
 

Rabu, 22 April 2009

Milis indobackpacker

Untuk rekan-rekan yang punya hobby traveling saya sarankan untuk ikut milis indobackpacker. Banyak informasi mengenai tempat wisata dll yang bisa didapat.
 
 
----- Original Message -----
Sent: Thursday, April 02, 2009 10:15 AM
Subject: RE: [indobackpacker] Ada yg lagi di jogja...??

Dear Bot,
Kebetulan saya weekend kemarin ke Yogya (sudah lama nggak kesana).
Sama seperti anda, saya kebetulan tugas kantor ke Solo dan sengaja pilih Jum'at, jaidi sabtu minggu bisa ke Yogya.
Sekarang kan ada transJoyga, jadi kemana mana lebih gampang (dan murah cuma Rp. 3000 saja).
Dari bandara bisa langsung ke Prambanan atau Malioboro.
Ada kereta api Prameks (Prambanan Ekspres) jurusan Solo atau Yogya dari depan bandara dengan tarif Rp. 7000.
Sebagai info saja, sabtu kemarin saya pagi ke Kaliurang, bus 3/4 Rp. 10.000 tiket masuk Rp. 2000 bisa trekking ke air terjun (kalo nggak salah namanya tlogo nirmolo) dan naik gunung ke menara pandang untuk lihat merapi. Balik ke yogya, sorenya ke candi Boko, naik transjogya sampai prambanan dan naik ojek Rp. 10.000. Pingin liat sunset tapi mendung jadi nggak kesampaian. Malamnya nongkrong di warung pak man depan stasiun tugu menikmati kopi joss.
Minggu pagi saya ke Parangtritis, naik bus 3/4 Rp. 7000. Siang balik ke yogya lagi, cari oleh oleh (bakpia dan gudeg yu Djum yang terkenal mahal tapi enak)
Saya nginap di Losmen Famili jalan dagen depan malioboro mall Rp. 70.000 kamar mandi didalam.
 
Bisa juga sih contact IBP'er Yogya, kan lebih enak kalo ada teman yang tahu jalan.
Kalau mau praktis dan tahu jalan sewa motor saja di jalan pasar kembang.
 
Alternatif lain bisa ke Solo (naik prameks) ke keraton, candi Sukuh dan Cetho serta bisa juga ke Tawamangu.
 
Salam, Harry
 

-----Original Message-----
From: indobackpacker@yahoogroups.com [mailto:indobackpacker@yahoogroups.com]On Behalf Of Bot S Piliang
Sent: 02 April 2009 9:25
To: indobackpacker@yahoogroups.com
Subject: [indobackpacker] Ada yg lagi di jogja...??


Dear IBP'ers
Saya kebtulan hari kamis dan jum'at ada tugas di Jogja. Selesai Jum'at siang. Kalau ada rekan-rekan IBPers yang lagi di jogja atau akan menuju Jogja mungkin bisa ketemuan dan jalan bareng. Saya CLUELESS abizz di Jogja, jadi seru aja kalo ada temen rame-rame.
Oh ya, mohon info juga penginapan yang "Djogja" banget, dan info ke Prambanan + Borobudur...

tks be4

Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300


Gerakan menama pohon.

Halo semuanya.
Bagaimana kalau kita beli/sewa tanah di pelosok-pelosok (Temanggung misalnya) yang masih murah terus kita tanami Mahoni, Mindi, Sengon atau kayu apa saja yang punya nilai komersial tinggi ?  Kita kan sudah punya Koperasi sebagai alat kita. Selain untuk memberi pekerjaan kepada petani, hutan jadi hijau dan pasokan kayu lancar. Masuk akal tidak ide ini ?
 
Salam,
PDS
 
----- Original Message -----
From: yulianto
Sent: Tuesday, April 21, 2009 8:47 PM
Subject: Re: MODERATE -- budiharyo@yahoo.com posted to Alumni-PIKA

Haloo Jo, p Calex, d PDS, Om Budy, P Christ,
 
Sorry lagi mulih seko temanggung.
Kapan neng semarang , siap kongkow2 neng s 5 ..mpe pagi yo ga popo..
 
Tentang ayo menanam, kalo mau dijadikan kegiatan alumni wah hebat tenaan nanti hasilnya...saya juga sudah lama ingin melontarkan ide ini kepada teman teman tapi dulu rung urung dikomentari ngoyo woro he he he...jadi ya saya sementara jalan sendiri saja.
 
Karenanya organisasinya masih sangat simple , mlah bisa dikatakan belum ada kecuali catatan siapa menanam dimana dan tag berapa menanamnya...
 
Yang saya perhatikan malah beberapa aspek sosial masyarakat agar penghijauan tsbt bisa terlaksana dan mencapai sasaran.
 
Aantara lain
 
di daerah temanggung yang paling parah kondisi alamnya adalah lereng gunung sumbing dan sindoro.
penghijauan disana - meski dilaksanakan banyak kali dan sebenarnya pohon hidup dng baik tapi tingkat keberhasilan jangka panjangnya minim sekali, mungkin 0 %
Ini disebabkan krn areal tsbt merupakan areal penanman tembakau yang bernilai komoditas baik - dan tanaman tembakau membutuhkan sinar matahari langsung agar tumbuh dng baik.
jadi setiap ada penghijauan mereka ok ok saja tapi nanti satu tahun atau 2 tahun kemudian pohon mulai di ' matikan ' satu persatu ' agar tidak mengganggu tanaman tembakau...
 
P chris benar sekarang petani lebih senang menanam pohon sengon. Umur tebang paling lama 7 tahun dan hitung hitungan finansiallnay cukup menggiurkan dari pada menanam pohon yang masa tebangnya lebih dari 30 tahun.
Untuk sengon bahkan pettani juga memacu pertumbuhan pohon dng pupuk urea , seperti layaknya menanam jagung saja..he he
Tapi kalau dilihat hasilnya meski harus menunggu  5 sampai 7 tahun , kayu sengon jauh lebih menguntungkan dari pada menanm jagung [ dng harga sekarang]
masalahnya tiap taun mereka juga butuh pendaptan hingga biasanya mereka menanam separo area dng polowijo dan separonya dng penghijauan sengon.
 
Sementara area yang kami jadikan target adalah kampung orang tua saya.
Dalam hal ini saya bekerjasama dng kelurahan dan karang taruna desa.
Ada bibit yang kami berikan langsung pada petani - dng target ditanam sebagai batas tanah tegalan, atau ditanam disepanjang pinggir kali/ saluran irigasi.
Ada juga petanai yang menanam kayu mahoni dan surian ini di ladang kering merka/ bukit karena orang tsbt sduah tua dan anak2 nya tinggal di kota.
 
Kelompok kedua adalah bibit diberikan kepada karang taruna. merka menanam pohon tsbt di tanah kosong milik pemerintah atau milik desa.
contohnya seperti di pinggir jalan desa/ bukan jalan negara - yang dulu dikenal dng turus jalan ' , diseputar lapangan desa, di batas tanah bengkok. di bukit bukit gundul milik pemda??
Kelompok terakhir ini lebih rajin dan telaten memelihara tanaman.
 
Saya selama ini tidak membuat perjanjian tertulis dng mereka.. Ketika kayu itu suatu saat siap ditebang , kan saya sudah pensiun ..he he
jdi ya cuma saya minta agar mereka merawat pohon tsb dan hasilnya untuk mereka sendirti/ kelompok karang taruna dan kas desa.
Sampai saat ini tingkat kegagalan skt 10 % [ mati,  hilang - dicabut oranbg dan  mungkin ditanam lagi entah dimana, dimakan ternak sapi dan kambing....]
 
Ide lain yang kami pikirkan adalah melatih kelompok karang taruna untuk membuat pembibitan pohon.
Untuk tahap pertama kantong plastik akan saya suplay,  kalau bibit sudah siap , maka donatur  tinggal membeli bibit dari kelompok karang taruna tsbt untuk disumbangkan pada orang disekitar daerah tsbt juga. jadnya transport costnya murah/ tidak ada .
Ide ini kalau berjlan kan natinya mempermudah penghijauan ini akan dilakukan dimana saja di seluruh wilayah Ind.
 
Kalau memang kegiatan ini mau dijadikan agenda kegiatan alumni , maka tahap pertama memang perlu untuk mempersiapkan organisasi dan aturan mainnya.
Untuk itu mohon bantuan nya ya JOh, barang ama  p Calex,  dhe PDS, P chris, OM Budhi dll untuk bisa urun rembug mengenai maslah tsbt agar kelak bisa berjalan dng baik....
 
Kalo ini sukses, ke depan Alumni PIKA juga bisa jadi semacam FSC nya Indonesia yang diakui di seluruh dunia....kan alam tetep hijau, beaya certifikasi kayu tidak lari ke organisasi luar negri....
 
salam
Yulianto

Senin, 20 April 2009

Re: Weekend => Endang

Endang,
Kalau Sabtu & Minggu aku libur buka komputer, jadi selalu ketinggalan kalau ada berita di milis yang masuk pada hari Sabtu & Minggu. Dari Senin - Jum'at sudah di depan komputer terus 8 jam, jadi Sabtu & Minggu waktu untuk mengistirahatkan mata.
 
Saat ini Samarinda sedang ramai diberitakan koran & tv karena banjir. Menurut saya sebetulnya bukan hal aneh kalau Samarinda banjir. Sungai Mahakam memang semakin dangkal. Tanpa hujan saja kalau sedang air pasang naik, beberapa bagian jalan ada yang tergenang air (seperti rob di Semarang), apalagi kalau ada hujan pas air pasang naik. Hutan di hulu sungai sudah semakin tipis. Industri kayu sudah kesulitan bahan baku. Jadi sekarang berlaku peribahasa "Akibat membabat hutan sekarang menuai banjir".
 
Nah, kalau sekarang ini perlu orang seperti Yulianto di Kalimantan ini untuk menggerakkan orang menanam pohon. Ada ribuan hektar lahan yang tadinya hutan lebat sekarang menjadi padang ilalang & semak-semak. Tapi kalau hanya disumbang bibit petani tidak ada yang mau menanam. Untuk mengolah ladang sendiri saja mereka sudah kewalahan. Pernah ada program pemerintah, setiap petani mendapat bibit mahoni + pupuk untuk menghutankan tanah kosong di sekitar kampung. Bibit ditanam ala kadarnya, pupuknya dijual.
 
Naaa, hanya itu cerita dari Samarinda, tidak ada pameran mebel atau mesin di Samarinda he..he..
 
Salam,
PDS
 
----- Original Message -----
Sent: Monday, April 20, 2009 8:17 PM
Subject: [Alumni-PIKA] Re: [PDS Post] tumben PDS + Chris Prabawa

Eyang PDS!
Tumben telat, biasanya anda yang paling perhatian. Lgi dinas kemana hayo?
Ato lagi cuti Paskah he hehe.

Kapan ke hannover. 18-22 Mei ada pameran industri kayu lho! Jadi reporter tiban meliput pameran tuh!
Aku kayaknya gak bisa jadi reporter. Sorry chris belum bisa nyiapin artikel buat media kayu! Lagi sibuk nyiapin presentasi tugas akhir bidang spesialisasiku (energie and environment).
Sekolah sembari kerja dan jadi ibu rumahtangga. Dari dulu kan memang endang gak bisa duduk diem wakakaka.
Gak kok aku sudah puas dengan Dipl.-Ing. tapi belakangnya masih harus ada ++ nya heheh

Salam
 

Minggu, 19 April 2009

Re: [Alumni-PIKA] Happy B'day Romo Aria Dewanto

Meskipun sudah terlambat saya ikut nengucapkan "Selamat ulang tahun, semoga semakin sukses dalam karya & sehat jiwa-raga"
 
Salam,
PDS
----- Original Message -----
From: Kiswandono
Sent: Saturday, April 18, 2009 9:52 PM
Subject: [Alumni-PIKA] Happy B'day Romo Aria Dewanto

Dear All,
Dari pada ribut semua lebih baik berikan selamat pada Romo Aria yang 
hari ini berulang tahun
Salam Dwight

Jumat, 17 April 2009

Re: Saran Saya Tentang Artikel Yang Bersifat Dogmatis

Dear all.
Sebaiknya sebelum mengirim email ke milis ini harus dipertimbangkan dulu apakah isinya layak untuk dikonsumsi oleh seluruh anggota milis ini. Perlu kita ingat bahwa Alumni Pika itu terdiri dari berbagai SUKU, AGAMA dan RAS.
 
Untuk Budi Haryo, tolong jangan mengirim email berisi dakwah/kotbah karena tidak layak untuk milis kita yang anggotanya multi agama. Dakwah/Kotbah hanya layak ditujukan kepada rekan seagama.
 
Untuk Calex SW, artikel The Messiah - PLEASE READ! juga termasuk tidak layak dikirim ke milis ini.
 
Jadi, sebelum email dikirim baca sekali lagi, pertimbangkan layak tidaknya.
 
Salam,
PDS
----- Original Message -----
Sent: Friday, April 17, 2009 1:29 PM
Subject: Re: [Alumni-PIKA] Saran Saya Tentang Artikel Yang Bersifat Dogmatis - Sigit & Budi Haryo

NAH..ikut group itu aja.... aku jga ikutan buat jernihkan hati nurani ....

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NEW BEGINNINGS
In life,what sometimes appears to be the end,
is really a new beginning.
=========================================================


--- On Fri, 4/17/09, frans prabawa <frans_prabawa@yahoo.com> wrote:

From: frans prabawa <frans_prabawa@yahoo.com>
Subject: Re: [Alumni-PIKA] Saran Saya Tentang Artikel Yang Bersifat Dogmatis - Sigit & Budi Haryo
To: Alumni-PIKA@yahoogroups.com
Date: Friday, April 17, 2009, 1:25 PM

Nah kalo itu setuju pak JSA dan SANGAT AMAT SETUJU SEKALI.


From: Joh Susanto <tmservice_ind2003@ yahoo.com>
To: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com
Sent: Friday, April 17, 2009 1:22:01 PM
Subject: Re: [Alumni-PIKA] Saran Saya Tentang Artikel Yang Bersifat Dogmatis - Sigit & Budi Haryo

bagusnya nulis2 nya di :
http://groups. yahoo.com/ group/PekerjaLad angNya/


------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --
NEW BEGINNINGS
In life,what sometimes appears to be the end,
is really a new beginning.
============ ========= ========= ========= ========= =========


--- On Fri, 4/17/09, frans prabawa <frans_prabawa@ yahoo.com> wrote:

From: frans prabawa <frans_prabawa@ yahoo.com>
Subject: Re: [Alumni-PIKA] Saran Saya Tentang Artikel Yang Bersifat Dogmatis - Sigit & Budi Haryo
To: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com
Date: Friday, April 17, 2009, 1:09 PM

Tuch, itu yg saya bilang dari kemaren. Nah baru dech pada nanggepin. Cuma teori doank atau mungkin cuma comot aja dari milis tempat laen (copy) trus ditaruh dech dimilis PIKA (paste).
 
Dari kemarennnnnnnnnnnnn nnnnnnnn isinya tentang teori Tuhan, entar kalo dibantah bilangnya ini kesaksian.
 
Akhirnya pada gerah juga pengen ngungkapin pendapatnya toch.
 
Itu aja dech, dari saya no comment.
 
Frans


From: Arnold Darmanto <adarmanto@yahoo. com>
To: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com
Sent: Friday, April 17, 2009 12:52:24 PM
Subject: Re: [Alumni-PIKA] Saran Saya Tentang Artikel Yang Bersifat Dogmatis - Sigit & Budi Haryo

Saya tidak setuju! Prinsip dibentuknya satu mailing list untuk seluruh alumni PIKA adalah untuk mempersatukan, bukan memecah belah. Kalau dibentuk mailing list yang lain, malah nanti saling kanibal dan mailing listnya jadi tidak laku.
 
Kalau masalahnya adalah persatuan, memang harusnya posting yang berbau SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) diminimalisir, bukan diberi wadah sendiri.
 
Arnold Darmanto


--- Pada Jum, 17/4/09, Christian Prabawa <mebel-int@indosat. net.id> menulis:

Dari: Christian Prabawa <mebel-int@indosat. net.id>
Topik: Re: [Alumni-PIKA] Saran Saya Tentang Artikel Yang Bersifat Dogmatis - Sigit & Budi Haryo
Kepada: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com
Tanggal: Jumat, 17 April, 2009, 12:40 PM

Boleh juga usulnya....
Khan skrg udh mudah membuat yahoogroups atau anda bisa menulis di dinding FB anda sendiri.
Tinggal monggo, apakah orang lain mau ikutan groups anda atau membaca FB anda.
 
Karena ini milis alumni Pendidikan Industri Kayu, sebaiknya terkait dgn label tersebut. Baik tentang tehnologi baru, iklan, lowongan, terutama kabar2 terbaru ttg diri anda atau alumnus yang lain.
 
Salam,
Chris
 
 
----- Original Message -----
From: liem budhi
Sent: Friday, April 17, 2009 12:30 PM
Subject: [Alumni-PIKA] Saran Saya Tentang Artikel Yang Bersifat Dogmatis - Sigit & Budi Haryo

Dear PIKAWAN yang budiman,
 
Bagaimana kalo anda2 yang ingin membahas tentang KEYAKINAN membuka milis baru..???
Kalo sekedar forward suatu kesaksian ttg kebaikan YESUS, ALLAH SWT, BUDHA atau KONGCO, mnurut saya ya ga apa2 di milis PIKA ini.
Tetapi kalo anda posting sesuatu yang berasal dari KITAB SUCI suatu agama yang bersifat DOGMATIS, pertanyaan saya adalah:
1. Apakah anda punya KOMPETENSI?
2. Apakah anda kuliah Theology?
 
Kalo anda mengatakan bahwa ini adalah hasil PERMENUNGAN dan anda mengklaim BERGAUL KARIB dengan TUHAN, pertanyaan saya adalah:
1. Berapa kali dalam sehari anda ingat TUHAN?
2. Berapa kali anda menyapa/menolong TUHAN dalam rupa sesama..???
 
Kalo TIDAK PUNYA KOMPETENSI (atau kemampuan yang mendalam) sebaiknya, anda TIDAK berbicara/menulis/ posting sesuatu yang bersifat DOGMA.
Kalau sekedar sharing iman, that's OK.
 
Semoga berkenan, Tuhan memberkati,
Liem Budhi
 

--- Pada Kam, 16/4/09, sigit <sigit@vascofur. com> menulis:

Dari: sigit <sigit@vascofur. com>
Topik: Re: [Alumni-PIKA] Sarah dan Hagar ( Galatia 4:22-31 )
Kepada: Alumni-PIKA@ yahoogroups. com
Tanggal: Kamis, 16 April, 2009, 7:09 PM

pak, bolehkah saya bertanya?... .
saya menganut ajaran yang turun dari "anak perempuan merdeka itu" karena memang terlahir dari keturunan penganut "anak perempuan merdeka itu"
tapi siapa kah yang menghendaki, jika seseorang ternyata lahir sebagai keturunan dari perempuan yang menjadi hambanya itu yang diperanakkan menurut daging.....
 
"kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah"
 
apakah berarti
 
Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.  juga ketentuan dari Allah?
 
sehingga jika seseorang yang lahir sebagai keturunan dari perempuan yang menjadi hambanya itu yang diperanakkan menurut daging telah dikodratkan untuk menganiaya yang diperanakkan menurut Roh?
 
apakah pertikaian yang selama ini terjadi karena ketentuan dari siapa?
 
Kenapa dulu Abraham tidak "keukeuh" saja nelateni sarah, tidak usah "iseng" sama hagar, sehingga tidak ada keturunan dari hamba perempuan yg diperanakkan menurut daging, sehingga tidak ada pertikaian antara kedua keturunan ini?
 
 
 
 
 
----- Original Message -----
From: budi haryo
Sent: Thursday, April 16, 2009 1:23 PM
Subject: [Alumni-PIKA] Sarah dan Hagar ( Galatia 4:22-31 )


Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?
Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.
Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar--
Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab--dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.
Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.
Karena ada tertulis: "Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami."
Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.
Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.
Tetapi apa kata nas Kitab Suci? "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu."
Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.

Jesus always Love U
Tuhan memberkati



Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda?
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang!


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.0.238 / Virus Database: 270.11.58/2061 - Release Date: 04/15/09 19:52:00


Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah







__._,_.___


Kunjungi Website Alumni PIKA :  http://www.alumni-pika.blogspot.com/
===========================================================================
Rekomendasikan milis ini kepada rekan-rekan Alumni-PIKA yang lain, supaya mereka ikut meramaikan bursa informasi seputar Alumni-PIKA.
===========================================================================




Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___


__________ NOD32 4014 (20090416) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com

Kamis, 16 April 2009

Re:Muntilan

Halo Erni,
Saya pernah mengalami yang mirip seperti itu. Ibu saya, waktu itu sekitar 75
tahun, sering mengeluh pusing tidak ada nafsu makan. Tetapi kalau mau dibawa
ke dokter tidak mau, alasannya bermacam-macam : bosan ke dokter, sayang
uangnya, sudah tua biar saja mati tidak apa-apa dst. Adik-adik saya tidak
berhasil membujuk supaya mau ke dokter. Waktu saya pulang saya berhasil
membujuk supaya ke dokter. Hasil pemeriksaan : HB cuma 6,5. Menurut dokter,
kalau HB rendah memang membuat orang pusing dan tidak ada nafsu makan.
Dokter menyarankan untuk tranfusi darah. Awalnya ibu saya tidak mau, tetapi
lagi-lagi karena saya yang membujuk akhirnya mau. Waktu mendapat tranfusi 2
kantong, hasilnya lumayan, HB menjadi 8,5. Setelah istirahat satu hari,
besok harinya ditranfusi 2 kantong lagi. Hasilnya, ibu saya batuk-batuk dan
akhirnya koma. Setelah dirawat di ruang ICU selama seminggu akhirnya
meninggal.

Dari pengalaman itu saya berpendapat : Kalau kondisi orang tua memang sudah
payah, kita harus sabar melayani, menyenangkan hatinya. Tidak boleh
marah-marah apalagi main paksa. Dulu orang tua yang merawat kita, sekarang
gantian kita yang merawat mereka. Umumnya kita tidak sabar, pengin mereka
cepat sembuh. Tetapi kalau memang sudah tua, penyembuhan tidak bisa cepat.
Organ tubuh yang sudah tua memang secara alami tidak bisa bekerja normal.
Apa boleh buat, harus extra sabar. Ya, itulah pengalamanku.

Salam,
PDS

----- Original Message -----
From: Erni Susanti

Halo PDS,
Sejak ayah saya meninggal Nov 2004, ibu saya sudah tidak ada semangat hidup.
Dia maunya meninggal dulu sebelum ayah karena ibu kena stroke Januari 2003.
Dua minggu yang lalu dia masuk RS karena tak bisa menelan makanan maupun
minuman lalu di infus selama beberapa hari. Ketika saya tengok dia sudah
duduk di kursi roda tetapi tak ada emosi. Masih tahu siapa siapa tapi tak
mau berbicara karena tak ada yang mudeng. Yah, kalau belum waktunya mau
bagaimana? Akhirnya kita reuni sekeluarga dari Semarang, Melbourne dan
Sydney di Muntilan. Cuma sempat nginap di Smg semalam, tapi tak sempat
menemui siapa siapa. Nyamuk di Smg ganas ganas, di Mtl tak ada dan hawanya
lebih enak. Sempat masuk gereja tapi tak ada misa jadi hanya berdoa saja.

Salam dari Melbourne,

Erni

Rabu, 15 April 2009

Fw: [Alumni-PIKA] [Artikel] Buaya

Hayo, aja pada ngrasani lho ?
Di Samarinda sini ada dua tempat penangkaran buaya. Kalau pengin sate buaya silahkan ke Samarinda.
Asal tahu saja, Bu Aya itu cewek. Kalau cowok Pak Aya.
Halo, bagaimana kabarnya temen-temen kita, ada yang sukses jadi anggota DPR ?
Setelah si Dul jadi wakil bupati, sekarang Mandra jadi anggota DPR. Sebentar lagi Naga Bonar jadi Presiden.
 
Salam,
 
 
----- Original Message -----
Sent: Wednesday, April 15, 2009 1:45 PM
Subject: Re: [Alumni-PIKA] [Artikel] Buaya

On 4/14/09, liem budhi <liem_budhi@yahoo.com> wrote:
> Nek PDS kw 1 kan ning Samarinda, rada tuwa & bijaksana. Mboh nek nom2an ne
> podo karo PDS kw 2  hehehe....

Dikiro-kiro dhewe wae Om Liem... Soale bojone Eyang PDS kuwi omahe ono
nang mburi Asrama PIKA Jl. Sadewa, mungkin dek mbiyen mburi asrama
PIKA ono kolam boyo-ne,  he..he..he.. :D

-Moel-

Rabu, 08 April 2009

Surga Amerika Latin

Surga Amerika Latin
http://www.resistbook.or.id/index.php?page=newsletter&no=20-2007&id=34&lang=id

Kita tak ingin menjadi negara yang menindas hak hidup buruh, anak dan melukai martabat manusia. Kita tak mau jadi negara yang hanya berpikir untuk menaikkan pendapatan, kita musti jadi negara yang memprioritaskan kehidupan rakyat.
(Hugo Chavez)

Di negeri Kuba hiduplah Fidel Castro. Tua tetapi pemberani. Dihormati dan sekaligus ditakuti. Dipimpinnya Kuba dengan cara menakjubkan. Sosialisme yang dihina, dicerca dan dianggap tak masuk akal ternyata dapat bertahan di sana. Dibangunnya sistem sosial yang mirip dengan Firdaus. Pendidikan gratis, kesehatan murah dan layanan media yang menyehatkan. Michael Moore sampai mengabadikan itu dalam film dokumenter terbarunya. Kisah tentang layanan kesehatan Kuba yang mampu mengobati warga Amerika. Castro seperti keajaiban dunia: menyulap sosialisme dalam teori menjadi sistem sosial. Beruntung Castro bukan Presiden hasil pemilu. Kekuasaanya muncul ketika bertarung, bergerilya dan memaksa turun Batista. Pemimpin diktator dan bodoh.

Di ujung yang lain muncul Kolonel Hugo Chaves. Tampan, kekar dan menyala-nyala pidatonya. Mengkritik telenovela hingga mencaci George Bush. Semua perusahaan asing dikuasainya dan dikelola Venezuela dengan cara mirip Fidel Castro. Dua-duanya saling berkunjung. Seperti seorang anak dan kakek. Intim, hangat dan suka mencela kapitalisme. Chaves pernah dikudeta tapi kembali ke kursi kekuasaan dengan bantuan massa rakyat. Didirikan sekolah gratis, asuransi kesehatan, pemukiman orang miskin hingga kursus komputer untuk manula. Ajaib memang: Chaves malah usulkan gaji untuk ibu rumah tangga. Mantan serdadu yang hampir dikeluarkan karena menolak menyiksa rakyat. Serdadu yang menganggumi sosialisme dan suka baca Karl Marx. Sudah pasti bukan tergolong tentara bodoh. Hugo Chaves lagi-lagi menunjukkan model kepemimpinan yang bermartabat dan punya nyali.

Lalu muncul pula Evo Moralez. Presiden yang lebih suka memakai baju adat ketimbang jas yang licin. Putera seorang tukal sol sepatu yang menolak bantuan pemerintah untuk partainya. Sama dengan Chaves: benci dengan penguasa Amerika. Waktu dilantik Evo Moralez memilih tanah kuburan sebagai lokasi. Dipotongnya gajinya sendiri. Dipangkasnya gaji menteri. Tanpa perlu reshuffle, Moralez membuat perubahan luar biasa. Memaksa perusahaan asing untuk kembali berunding. Presiden yang keras dan menganggumkan ini menasionalisasi sejumlah perusahaan tambang. Benar ia menang pemilu: tapi tidak melalui partai culas yang suka sekali uang. Moralitasnya sederhana: jangan mencuri, jangan bohong dan jangan berkhianat pada rakyat.  Nyalinya mengingatkan kita pada Imam Khomeini, yang mencerca kapitalisme sembari berpegang teguh pada kemakmuran rakyat.

Tiga pemimpin ini berkuasa di Kuba, Venezuela dan Bolivia. Populer karena pembangkanganya pada kapitalisme. Tanpa gelar akademik yang tinggi dipuaskannya kesejahteraan rakyat. Ketiganya tahu kalau urusan pendidikan, tempat tinggal dan kesehatan adalah tugas pokoknya. Juga mereka paham bagaimana sejarah penindasan Amerika yang menyedot potensi terbaik Amerika Latin. Tak diindahkan semua nasehat sesat Bank Dunia, IMF apalagi PBB. Badan International yang culas ini dianjurkan untuk gulung tikar saja. Dalam bahasa yang mudah, perlu untuk diruwat. Karena itu mereka menyusun kekuatan tanding. Berserikat antar sesama pemimpin sosialis dan membangun pakta ekonomi sendiri. Kuba, Bolivia, Venezuela dan Argentina membuat stasiun televisi sendiri. Mereka berusaha meredam pengaruh. Siaran busuk negeri kapitalis waktunya dirobohkan. Peperangan bukan hanya dengan semburan kata melainkan lewat pertarungan media.

Dan kita kemudian percaya tindakan ini menggetarkan. Kuba hingga hari ini memiliki relawan kesehatan tertinggi di dunia. Angka melek huruf Bolivia mengalahkan negeri maju sekalipun. Sedang Venezuela memiliki jaminan keluarga yang lebih baik ketimbang Eropa. Begitulah negeri yang berada di tangan Pemimpin yang tidak memenangkan suara tapi nurani. Bekal yang tampaknya kian hilang di tengah kita. Kita mungkin hanya bisa mimpi: menikmati pendidikan gratis, layanan kesehatan murah dan siaran televisi yang sehat. Kuba menjalankan itu bukan dengan mudah. Fidel Castro dan Che Guevara dulu harus berhadapan dengan sanksi ekonomi yang bertubi-tubi. Embargo maupun sanksi perdagangan menimpa Kuba. Bisa jadi banyak pengamat ekonomi yang pesimis. Tapi beruntung Castro dan Guevara lebih percaya pada rakyat ketimbang suara palsu para ilmuwan. Mereka melakukan penghematan yang menakjubkan, sehingga mampu keluar dari topan krisis.

Chavez tak urung mengalami situasi serupa. Usaha melakukan kudeta yang gagal. Yang terbaru adalah tekanan agar tak melakukan pembreidelan. Tapi mereka tidak kemudian ciut nyalinya. Dengan meradang Chavez bergerak melawan para penentangnya. Berdampingan dengan rakyat miskin, Chavez percaya Venezuela akan mengalami kemajuan yang merata. Keadaan yang di Indonesia baru sebatas bunyi Pancasila. Kondisi yang hanya bisa jadi harapan. Disini kenangan akan kemakmuran hanya jadi bait lagu Koes Plus. Negeri surga yang kayunya ditebang dan emasnya dirampok. Kini Amerika Latin seperti memasuki zaman pencerahan. Para pemimpinya paham kalau masalahnya ada di sistem kapitalisme. Sistem yang membiarkan orang miskin lapar dan orang kaya menumpuk-numpuk harta. Kita tahu ini adalah sistem yang bohong. Chavez, Castro, Evo, Nestor dan Daniel Ortega kini melihat Amerika dengan sinis dan jijik. Negara besar yang kikir, congkak dan senang menganiaya.

Amerika Latin membuktikan adanya pemimpin baik. Bukan kisah di negeri dongeng melainkan kenyataan yang benar-benar dapat disentuh. Mereka memadamkan semua seruan, pidato dan tulisan tentang Demokrasi serta pasar bebas. Mereka ramai-ramai berkuasa dengan lebih memihak orang miskin dan tertindas. Mereka bersama-sama meniupkan gerakan kalau kehidupan politik bukanlah tumpukan risalah, ribuan aturan dan ratusan slogan. Kesejahteraan adalah kaidah umum yang dapat ditegakkan melalui sikap, keberanian dan nyali. Mungkin karena itu mereka seperti tak kenal rasa takut. Pandanganya segar dan bernyali. Dan itu yang membuat negeri Amerika Latin seperti lorong firdaus yang membuat kita semua iri.

Bayangan tentang kemiskinan yang mencekik diatasi dengan industri yang berbasis nasional. Industri raksasa yang sahamnya dikuasai dan dimiliki oleh rakyat. Kesehatan yang buruk dipecahkan melalui fakultas kedokteran yang gratis; asuransi kesehatan untuk semua rakyat; rumah sakit yang berbasis tanggung jawab. Repotnya mereka berdiri di bawah bendera sosialis. Ajaran yang ternyata tidak roboh. Ideologi yang nyatanya masih perkasa. Mungkin keyakinan itu yang membuat kapitalisme jadi memalukan. Ideologi yang dipertahankan dengan cara-cara keji. Termasuk disini dengan cara menuduh semua kekuatan kritis sebagai kiri. Tentu sang penuduh agak terlambat membaca tanda-tanda zaman. Mereka tak tahu di negeri yang seperti itulah kini kesejahteraan dan jaminan orang miskin berlaku. Di negeri seperti itulah Amerika, Israel tak sekedar dibakar benderanya. Mereka ramai-ramai menunjukkan pembangkangan dengan menerapkan sistem sosialisme. Makanya kemarahan pada kiri, bukan hanya tampak naif, tapi diam-diam merekalah budak setia Amerika.

Andai begitu alangkah malangnya negeri ini. Penduduknya pengecut dan penguasanya munafik. Lihat saja yang terjadi di Pasuruan: rakyat yang bayar pajak digunakan untuk beli peluru. Peluru itu kembali ke rakyat dengan cara sadis. Hanya di Palestina seorang anak dibantai oleh peluru; kini kenyataan itu berlangsung disini. Ibu dan anak di Pasuruan tertembus peluru militer. Kenyataan buram yang membuat kita semua terdiam dan kemudian hanya bisa tercenung lama. Kita yang salah menjadi rakyat atau memang kebusukan para penguasanya. Secara perlahan kita tak hanya butuh doa, tapi tindakan. Ajak para pemimpin Amerika Latin kesini dan minta mereka memberi khutbah. Khutbah tentang kesejahteraan; keberanian dan martabat. Persis sebagaimana yang diucapkan oleh Evo Moralez : "Kita harus mendirikan negeri yang bermartabat, negeri dimana rakyatnya yang miskin dilindungi, dihargai dan dimuliakan". Betapa agung pidato itu kalau yang membunyikan adalah pemimpin kita. Sayang: saya, anda dan kita semua tidak tinggal di Amerika Latin!

Selasa, 07 April 2009

Fw: KIAT KIAT MENDIDIK GENERASI MUDA KITA

Ytk. Teman Teman Pencinta Pendidikan.  Selamat memasuki renungan Pekan Suci Prapaskah 2009. Di bawah ini, saya sajikan  salah satu contoh terapan penghayatan iman "KEBANGKITAN KRISTUS" dalam kiprah  kerasulan pendidikan :
 
Diharapkan dalam dua bulan lagi ATMI - Kolese Mikael akan selesai membangun restaurant unik, dinamakan CASA MIRADOR. Tempatnya di pinggir jalan Adisucipto, sejajar dengan kampus Intercamp.Restaurant ini dibangun sekaligus sebagai showroom produk ATMI. Unik karena pengunjung bisa datang untuk makan minum, tapi kalau tertarik sama kursi atau meja atau kitchen-setnya bisa dibeli sekalian.Di samping itu CASA MIRADOR adalah bangunan pertama di Indonesia, (barangkali juga di dunia),  yang akan dibangun dengan menggunakan konsep SMART ECO-HOME atau rumah dengan teknologi masa depan ramah lingkungan. Daftar teknologinya misalnya:

- septi-tank menggunakan bio-degradable system, artinya septi-tank dengan kantong bakteri
   penghancur limbah;
- air hujan yang turun ditampung dan langsung difilter untuk air minum;
- integrated pengolah sampah rumah tangga;
- sistem air tight window and door sealing untuk hemat energy AC pendingin. AC-nya sendiri
   memakai system inventer yang 25% lebih hemat listriknya;
- sumber energi dari matahari dan bio-fuel
- sistem otomotis pengendali jarak jauh dengan hand-phone, hasil disain mahasiswa tingkat  
  iii (tiga)
- sistem pelacak sinar matahari (tracking censor) untuk penggerak gorden pelindung, dsb.
- beberapa produk paten ATMI seperti: pipa penghambat bau, serangga atau kecoa.
 
CASA MIRADOR akan menjadi tempat alumni kongkow-kongkow berbagi ide dan kangen-kangenan juga. Tentu saja makan minumnya bayar sendiri-sendiri.Romo Clay sudah siap-siap jadi chef dengan menu-menu exotic; siapa mau sumbang ide? romo Gianto yang ahli olah pasta italiana?
 
salam
 
B.B. Triatmoko SJ - direktur ATMI Surakarta

Senin, 06 April 2009

Herman

Herman
Senin, 06 April 2009

Potret itu dipajang berderet-deret, hampir di tiap pohon. Tapi di manakah
Herman? Tiba-tiba saya ingat dia. Ia tak pernah kembali. Sepuluh tahun
lebih, sejak ia hilang pada 12 Maret 1998. Orang banyak sudah lupa akan
kejadian itu, orang mungkin bahkan lupa ada nama itu, nama seorang yang
diculik, terutama karena Herman tak dikenal luas. Saya juga tak mengenalnya
betul-dan memang tak harus mengenalnya betul.

Baru kemudian saya ketahui aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu,
bernama lengkap Herman Hendarwan, lahir pada 29 Mei 1971 di Pangkal Pinang,
Bangka. Selebihnya tak banyak lagi informasi. Wilson, aktivis PRD yang juga
sejarawan, menulis kenangan tentang kawannya ini dan mengakui: "Menulis.
tentang Herman Hendarwan bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali aktivitas
politiknya yang dilakukan secara rahasia dan tersembunyi.."

Rahasia dan tersembunyi: saya dan Herman bertemu dalam beberapa rapat
seperti itu. Itu tahun 1998, pada hari-hari ketika tentara Soeharto
menangkap dan memburu para anggota PRD, setelah rezim itu memenjarakan
anggota-anggota AJI (Aliansi Jurnalis Independen), setelah orang-orangnya
menduduki dengan kekerasan Kantor PDI-P.. Beberapa orang sudah dilenyapkan.
Dan Herman salah satu buron, seperti halnya Andi Arif, Nezar Patria, Bimo
Petrus, dan lain-lain..

Dari bangunan di Jalan Utan Kayu 68-H, saya dan teman-teman aktivis lain
tahu kami dimata-matai. Di tempat yang kini dikenal sebagai "Komunitas Utan
Kayu", kami belajar bagaimana mengamankan diri, setelah markas AJI,
organisasi kami, digerebek polisi dan tiga anggota ditangkap. Satu tim dari
kami-Irawan Saptono, Ging Ginanjar, Stanley Adi Prasetya, Tedjobayu-mengatur
cara pengamanan itu, yang kadang membingungkan karena tiap kali diubah.

Itu tak bertambah gampang ketika kami harus berhubungan dengan lingkaran
yang lebih luas. Tapi waktu itu kalangan pergerakan perlu membentuk
jaringan, bahkan front bersama, secara pelan-pelan. Soeharto terlampau kuat,
dan kami hanya sekelompok aktivis dengan jangkauan terbatas. Di luar
pelbagai gerakan pro-demokrasi bergerak, diam-diam atau terbuka, dan kami
saling mendukung, tapi tak ada front persatuan untuk perlawanan.

Selebihnya gagu. Soeharto berhasil menundukkan Indonesia dengan cara yang
efisien: menyebarkan ketakutan. Rezim itu punya modal teror yang amat cukup,
setelah pada 1965-66 puluhan ribu orang dibunuh, dibui, dan dibuang. Dalam
keadaan itu, membentuk kerja sama dengan kalangan lain dalam pergerakan
pro-demokrasi perlu didahului dengan mematahkan teror itu. Dengan menjajal
keberanian.

PRD ada di garis depan keberanian itu. Saya mulai bekerja sama dengan mereka
secara lebih dekat sejak saya mengetuai Komite Independen Pemantau Pemilu
(KIPP)-sebuah langkah ke arah pembentukan front bersama dan sekaligus sebuah
siasat untuk mendelegitimasi pemilihan umum Soeharto ("kami pura-pura
memantau pemilu, karena rezim ini juga pura-pura mengadakan pemilu"). Harus
saya katakan sekarang: para anggota PRD-mereka umumnya sadar arti gerakan
politik, bersemangat, dan tak gentar-adalah sayap yang paling saya andalkan
dalam KIPP.

Tapi sebelum KIPP bekerja penuh, PRD digerebek. Pimpinan mereka, antara lain
Budiman Sudjatmiko, kemudian tertangkap. Kami terpukul, tentu: seluruh daya
harus dibagi. Sebagian untuk meningkatkan perlawan­an-"la lutta
continua!"-dan sebagian menggagalkan usaha tentara Soeharto mematahkan
bagian gerakan yang tersisa. Langkah baru harus diatur.

Sejak itu hubungan kami berlangsung makin berahasia, termasuk membangun
kontak ke tempat tahanan. Dari Utan Kayu 68-H, operasi seperti ini, termasuk
ope­rasi penyebaran informasi dan disinformasi, dikerjakan oleh yang kami
sebut "Tim Blok M". Lewat jaringan yang dibentuk Irawan kami secara periodik
bertemu dengan link PRD": Andi Arif dan Bambang Ekalaya. Kemudian
Herman-meskipun saya tak mengenalnya betul sebagaimana ia tak akan mengenal
saya betul. Ada yang harus dijaga, karena bisa saja suatu hari kami
tertangkap dan dipaksa buka mulut.

Dan benar: pada Maret itu Herman tertangkap. Atau lebih tepat, diculik. Tak
hanya dia; Andi Arief, Faisol Reza, Waluyo Jati, Mugianto, Nezar Patria, Aan
Rusdianto-semua aktivis PRD yang diangkut dengan paksa, dalam mobil yang
tertutup rapat, dengan mata yang diikat dan kepala yang diselubungi seibo,
dan dimasukkan ke dalam yang oleh Nezar Patria disebut, dalam testimoninya
kemudian, sebagai "kuil penyiksaan Orde Baru".

Sebagian mereka kemudian dilepas. Tapi Herman tidak. Ia hilang. Juga dua
nama lain Bimo Petrus dan Suyat. Wiji Thukul, yang untuk beberapa lama dapat
disembu­nyikan satu tim teman-teman, juga kemudian lenyap.

Tak ada alasan untuk tak menduga mereka dibunuh. Setidaknya mati dalam
penyiksaan. Nezar pernah menggambarkan bagaimana tentara Soeharto menganiaya
mereka: pada satu bagian dari interogasi, kepalanya dijungkirkan. Listrik
pun menyengat dari paha sampai dada. "Allahu akbar!" ia berteriak. Tapi
mulutnya diinjak. Darah mengucur lagi. Satu setruman di dada membuat
napasnya putus. Tersengal-sengal.

Saya bayangkan Herman di ruang itu. Mungkin ia lelap selamanya setelah
tersengal-sengal. Mungkin ia langsung dibunuh. Yang pasti, ia tak pernah
pulang. Para pejuang dalam sajak Hr. Bandaharo berkata "tak berniat pulang,
walau mati menanti". Dan Herman pernah menulis surat ke orang tuanya: "Herman
sudah memilih untuk hidup di gerakan", sebab Indonesia, tanah airnya,
membutuhkan itu. Tapi haruskah kekejian itu?

Saya memandang potret-potret pemilihan umum itu, ada orang-orang keji yang
saya kenal. Tak ada Herman.

Goenawan Mohamad

Kamis, 02 April 2009

akhirnya kekejaman Prof Chan terungkap...

Wah....belum sejauh ini Pak. Ini baru cerita rekaan. Berita resminya belum
ada. Semoga saja polisi bisa menemukan bukti-bukti yang dapat dipakai untuk
menghukum pembunuhnya.

Salam,
PDS


----- Original Message -----
From: calex s w
To: Alumni-PIKA@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 02, 2009 10:36 PM
Subject: [Alumni-PIKA] Fw: [ST95] Fw: akhirnya kekejaman Prof Chan
terungkap...

Dari millis tetangga

Subject: akhirnya kekejaman Prof Chan terungkap...

Pembunuh mahasiswa Indonesia sudah dipenjara... .......

Kisah David Hartanto - akhirnya kekejaman Prof. Chan terungkap !!